Surat ke- 12

(.. Penentuan Sikap..)

Melalui tulisan ini,, kapanpun dan dimanapun perasaanku masih tetaplah sama terhadapmu,, menyukaimu seperti biasanya.

Jalan hidup memilihmu menyukai orang lain,, dan aku hanya bisa terdiam dan tertegun menyaksikanmu dan dia.. di lubuk terdalam hatiku amatlah besar perasaanku yang tersimpan untukmu,, dan tetap membiarkannya begitu tak berdaya.

Aku ingin memilikimu,, meski meyakinkanmu adalah sesuatu yang mustahil bagi orang sepertiku.. jujur, , keinginanku hanyalah dirimu karena didirimu ku temukan hal yang selama ini ku cari.. tapi di lain hal aku tak bisa memaksakan keegoisan perasaanku padamu..

Maka bersama surat ke- 12 ini,, dari lubuk hatiku aku menawarkanmu untuk hidup bersamaku.. adakah di hatimu keinginan untuk menerimaku..!!? walau ku sadari diriku yang seperti ini..!!! walau ku tak bernilai di hadapmu setidaknya aku sudah berusaha membuatmu untuk tau tentang perasaanku padamu..

Terkadang penolakan itu adalah hal yang lumrah,, ketika penolakan itu disertai dengan alas an-alasan yang logis dan meyakinkan.. namun disisi yang lain terkadang penolakan bisa menjadi sumbu ledak yang menyakitkan bila alas an dan kelogisannya tidak mampu meyakinkan hati yang menawar..!!!

Maka dengan segala kehormatan,, harapan,, dan perjuangan yang tersisa maukah kau mempertimbangkanku menjadi seseorang yang kau pilih di esok hari..!?! tentukanlah sikapmu sekarang dan semua akan baik-baik saja antara kau,, dia dan aku setelahnya..!!!