Jumat, 03 Agustus 2012

GERAKAN XANAMIARA


(Sekedar intermezzo)

Sudah jelas terlihat bahwa aku tak menambatkan diriku dibawah panji-panji organisasi manapun,, aku bukan aktivis LSM, HMI, IMM dan lain sebagainya yang berorientasi terhadap aspirasi rakyat. Aku bergerak secara tunggal dan aku percaya bahwa aku mampu memegang tonggak suatu perubahan (revolusi) kearah yang positif.. aku tak percaya lagi tentang kebersamaan. Aku telah tau banyak,, tentang kemunafikan para aktivis-aktivis masa kini,, saat masih menjadi mahasiswa dengan lantangnya mereka berdemo menyampaikan aspirasi rakyat sampai-sampai berbuat anarkis,, tapi setelah dapat jabatan dan duduk manis dibelakang meja mereka tak ubahnya keledai bebal,, aku muak melihat kemunafikan seperti ini. Aku tau,, gerakan-gerakan revolusi yang diusung sang revolusi kuba che guevara sudah cukup menjadi peganganku dengan turut berjuang langsung bersama rakyat miskin,, bersama soe hok gie juga aku belajar banyak tentang keberanian melawan dan mengkritik para pejabat pemerintah yang sistemnya tak berpihak pada rakyat kecil meski dulu aku pernah ikut membantunya untuk meraih tampuk kekuasaan itu (Ark).

Dibawah ruang sunyi dan keheningan,, untuk saat ini aku Cuma bisa mengkritik penguasa lewat tulisan,, walau kata-kata yang tercantum masih bahasa orang awam itu adalah kebanggaan tersendiri bagiku,, kejujuran dan apa adanya sudah cukup menggambarkan tentang diriku.. aku tidak terlalu memiliki idealisme seperti kebanyakan orang. Tapi aku lebih suka berpikir tentang target yang hendak dicapai tanpa terbelit-belit.
Aku bersama pejuang revolusi lainnya, yakni dari kalangan kaum miskin nusantara telah bersama-sama mengaungkan suatu pertempuran terhadap system kapitalisme, neoliberal yang ujung-ujungnya berdampak terhadap kaum miskin nusantara.

Aku tak mengatakan bahwa hukum itu tak penting,, tapi yang aku tau bahwa untuk memberikan hukuman kepada tersangka atau pelaku korupsi adalah dengan memvonisnya ditempat,, apa yang kulakukan itu memang melanggar HAM dan semena-mena tapi hukum rimba akan selalu berlaku bagiku, karena telah banyak aku lihat penegak-penegak hukum saat ini, melecehkan kekuatan hukum atas nama uang dan kekuasaan,, maka aku deklarasikan bahwa “yang kuatlah yang mengendalikan yang lemah..” memang dalam hukum dan tatanan hidup mereka lebih dilindungi dan dipandang tapi semua yang namanya ketidakadilan penindasan harus mendapat ganjaran yang setimpal dariku..!!!

Ingatlah para penguasa bejat nusantara,, 5 atau 6 tahun lagi kalian akan mendengar namaku melakukan gerakan pemberontakan massal nusantara,, karena hukum agraria cuma berpihak pada pengusaha sudah jelas itulah harga mati bagiku untuk diperangi lebih dulu..!!! Cuma ada 2 pilihan bagimu hai,, para pengusaha bejat,, “Meninggalkan Tanah Nusantara Tempat Perusahaanmu Berdiri Atau Berperang Melawan Gerakan Xanamiara”(Ark).