Selasa, 04 Mei 2010

deskripsi tanaman

1.keben (barringtonia speciosa)Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Lecythidales
Family : Lechythidaceae
Genus : Barringtonia
Species : Barringtonia asiatica Kurz

Nama Daerah :
Jawa : Keben, songgom, putat laut, butun (Sunda);
keben (Jawa); keben-keben (Bali).
Sulawesi : Bitung, butun (Menado); butung; utong
(Alor); bitung tumbak, witung witung
(Minahasa); hutu (Gorontalo); wutuna (Buol);
hutun (Ambon); keptun (Halmahera Selatan);
mijiu, pitu, mijimu (Halmahera Utara); mojiu
(Ternate).

Sinonim :
Barringtonia speciosa J.R. Forster & J.G. Forster


Habitus
Keben merupakan tanaman yang berbentuk pohon dan berkayu lunak memiliki
diameter sekitar 50 cm dengan ketinggian 4-16 meter.Tumbuh tegak dengan batang
tampak bekas tempelan daun yang besar.

Akar : tunggang/tunggal namun pada waktu kecil berakar serabut.
Batang : Kulit abu-abu merah muda, halus sampai kasar
dan kulit batangnya tebal di pohon-pohon tua

Daun : Daun membulat telur sungsang atau lonjong-membulat telur sungsang atau oval (panjang 20-
30cm), lilin dan agak berdaging. Daun muda mungkin agak merah muda zaitun dengan urat-urat
merah muda. Layu daun yang lebih tua kuning atau oranye pucat.)
Bunga : Perbungaan berbentuk tandan dan letaknya diujung, jarang di ketiak, kelopak bunga hijau seperti
tabung panjang, daun mahkota putih, menjorong, benang sari memerah di ujung, putik memerah
di ujung.
Buah : Buah besar (8-10cm) persegi, berserat dan mengandung satu biji. Buahnya membundar telur,
menirus ke ujung, menetragonal tajam ke pangkal yang mengggubang, bila muda berwarna hijau
setelah tua menjadi coklat.
Biji :
Berbentuk bundar

Sebaran :
Dunia Jenis tumbuhan pantai ini tumbuh tersebar dari Madagaskar, Sri Lanka, India, Burma
(Myanmar), Indo-Cina, kepulauan Andaman, Thailand, seluruh Malesia termasuk Indonesia dan
ke arah Australia Utara dan daerah Pasifik hingga Samoa dan kepulauan Society (Tahiti). Jenis
ini juga sudah ditanam di Africa Timur, Hawaii, dan Hindia Barat.

Manfaat :
Pohon mengandung racun yang disebut saponin, terkonsentrasi terutama di biji, tetapi juga ditemukan di bagian
lain. Di Indonesia, Filipina dan Indo-Cina, buah atau biji dipakai untuk racun ikan, sedangkan di Kepulauan
Bismarck, biji segar diparut dan dibubuhkan langsung pada pegal-pegal. Biji yang kering dihaluskan, dicampur air
dan diminum untuk batuk, flu, sakit dan radang tenggorokkan. Dibubuhkan secara eksternal pada luka atau limpa
yang bengkak setelah terserang malaria. Di Australia, suku Aborigin menggunakannya untuk racun ikan dan
kadang-kadang meredakan sakit kepala. Selain itu Bijinya digunakan untuk menyingkirkan cacing pita. jus dari biji
Barringtonia asiatica digunakan untuk kertas segel payung dan untuk membunuh kutu serta parasit eksternal
lainnya. daun yang dipanaskan digunakan di Filipina untuk mengobati rematik dan sakit perut.
Di Indo-Cina buah yang muda dimakan sebagai sayur setelah dimasak lama. Ditanam sebagai pohon peneduh di
sepanjang jalanan utama sepanjang laut.

Di Indonesia, Filipina dan Indo-Cina, buah atau biji dipakai untuk racun ikan, sedangkan di Kepulauan Bismarck, biji segar diparut dan dibubuhkan langsung pada pegal-pegal. Biji yang kering dihaluskan, dicampur air dan diminum untuk batuk, flu, sakit dan radang tenggorokkan. Dibubuhkan secara eksternal pada luka atau limpa yang bengkak setelah terserang malaria. Di Australia, suku Aborigin menggunakannya untuk racun ikan dan kadang-kadang meredakan sakit kepala. Di Indo-Cina buah yang muda dimakan sebagai sayur setelah dimasak lama. Ditanam sebagai pohon peneduh di sepanjang jalanan utama sepanjang laut.

Penelitian : Umum -. Johanes Pelamonia, 2009. Efek Toksik Bioinsektisida Ekstrak Etanol Biji Hutun (Barringtonia
asiatica Kurz.) terhadap Mortalitas Nyamuk Anopheles maculatus Serta Implikasinya dalam
Pembelajaran Masyarakat Di Kabupaten Maluku Tengah. (Tesis)Program Pascasarjana UM
-. Elmer-Bioactivity Study of Barringtonia asiatica (Linnaeus) Kurz. Seed
Aqueous Extract in Artemia salina International Journal of Botany >> Volume 3 Issue 3
-. M. R. Khan, 2001. Antibacterial, antifungal activities of Barringtonia asiaticaDepartment of
Applied Sciences, Papua New Guinea University of Technology, P.M.B. Lae, Papua New Guinea
-. Kuwat Wahyudi, Pengaruh zat ekstrak biji Keben (Barring tonia asiatica) sebagai bahan
pengawet kayu wadang (Pterospermum javanicum Jungh) terhadap serangan rayap kayu
kering., Undegraduate, April 2006 - Present


TNAP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tinggalkan komentar mengenai postingan saya ini..!?!