(kabua ngaha ndai Mbojo)
Kelompok Lauk Pauk.
Letak Bima yang secara geografis
berada di pesisir pantai mempengaruhi selera makan orang Bima. Kebanyakan
makanan Bima terdiri dari ikan dan hasil laut lainnya. Orang Bima bilang kalau belum makan pakai ikan rasanya belum makan. Orang
Bima tidak mengenal kata lauk pauk, kalau daerah lain “makan pakai apa?” maksudnya lauknya
apa? orang Bima akan bertanya langsung “Ngaha kai uta
au?” yang artinya “makan pakai
ikan apa?” jawabanya bisa saja “ngaha kai uta janga” yang arti secara
harafiahnya “makan pakai ikan ayam”
atau “ngaha kai uta mbe’e”
yang artinya “makan pakai ikan kambing” kata ikan biasanya menempel pada nama lauk pauk lainnya.
Walaupun
orang Bima menggemari ikan laut, bukan berarti di Bima tidak mengenal makanan
selain ikan. Daging Kambing adalah makanan favorit setelah ikan disusul Daging
Rusa atau Menjangan, Daging Sapi, Kerbau dan Kelompok Unggas serta terakhir
Daging Kuda.
Kelompok Sayuran.
Daun
dan Buah Kelor adalah sayuran yang paling populer di Bima, bisa dibilang selama
pohon kelor melambai orang Bima tidak akan kelaparan. Pohon
kelor juga adalah pohon yang bersahabat, semakin dipetik daunnya semakit lebat
tumbuhnya. Selain daun dan buah kelor sayuran khas Bima ada juga “sandanawa”
yang sampai saat ini saya belum tahu nama Indonesianya. Dalam Bahasa Bima sayur
disebut “tambeca”, mungkin singkatan dari “uta mbeca” yang
artinya “ikan basah”. Dalam Kuliner Bima memang tidak banyak dikenal sayuran
yang ditumis, sayur itu selalu identik dengan makanan yang berkuah.
Kelompok
Pelengkap atau Sambal.
Ini paling penting, disebut
demikian karena banyak sekali ragam jenis sambal, baik sambal mentah maupun
matang. Enak atau tidaknya suatu santapan tergantung makanan pelengkap ini.
Tidak semua sambal cocok untuk segala jenis makanan, semua ada peruntukannya
masing-masing.
Kelompok
Penganan/Makanan Kecil.
Jenis penganan Bima banyak
dipengaruhi oleh citarasa melayu, manis bersantan dan Melayu banyak dipengaruhi
Timur Tengah, tidak heran ada beberapa penganan Bima yang punya citarasa Timur
Tengah.
RESEP-RESEP
Kelompok Lauk Pauk :
1.
UTA PALOMARA
LONDE (BANDENG KUAH SANTAN). Bahan-bahan yang dibutuhkan : 1 ekor ikan bandeng ukuran sedang (6-7ons) bersihkan
sisik dan isi perutnya (bila suka biarkan saja isi perutnya, buang empedunya
saja), potong 5 bagian; 1 batang sereh dan 1 ruas jari lengkuas memarkan; 1
ikat daun kemangi atau segenggam; 1 sendok makan minyak goreng untuk menumis;
100 cc air asam jawa/bima dari 2-3 buah asam matang; 2 gelas air untuk kuah. Bumbu yang
dihaluskan : 2
cabe merah; 5 butir bawang merah; 3 siung bawang putih; 1 buah tomat ukuran
sedang; ½ ruas jari kunyit; Garam secukupnya. Cara membuatnya : Cara 1. Panaskan
minyak, setelah panas masukkan bumbu yang sudah dihaluskan diikuti sereh dan
lengkuas, setelah harum masukkan ikan bandeng aduk-aduk dan biarkan beberapa
detik lalu masukkan air asam ditambah 2 gelas air. Masak di atas api sedang
selama kira-kira 20 menit, setelah matang masukkan kemangi, tambahkan sedikit
gula atau penyedap rasa bila suka. Siap dihidangkan. Cara 2. Bumbu-bumbu
di atas tidak dihaluskan tapi cukup diiris tipis-tipis, bila suka tambahkan
irisan belimbing wuluh tetapi air asam harus dikurangi. Siapkan panci atau
penggorengan. Campur minyak dan semua bumbu yang sudah diiris serta ikan
bandeng ke dalam panci serta air asam dan 2 gelas air. Rebus kira-kira selama
20 menit, selanjutnya ikuti cara 1 di atas. (Rasanya lebih segar). Cara 3. Bila
bandeng diganti dengan udang, rasanya hampir mirip dengan “tom yam kung” (masakan
Thailand), tambahkan bubuk cabe saja dan daun jeruk lengkuas dan daun sereh
diperbanyak.
2.
PALOMARA
SANTA (IKAN KUAH SANTAN). Bahan-bahan yang dibutuhkan : ½ kg pindang ikan tongkol atau pindang kembung panjar (“salepe ruma londe” bila ada), potong-potong sesuai selera; minyak untuk menggoreng ikan.
Bahan dan bumbu lainnya sama seperti Resep 1 (“uta
londe palomara”) kecuali air asam ditiadakan tapi
diganti dengan 2 gelas santan dari ½ butir kelapa ukuran
besar. Cara Membuatnya : Goreng terlebih dahulu ikan pindang tongkol di
atas api sedang jangan sampai garing, goreng sebentar saja; Iris tipis-tipis
semua bumbu; cabe, bawang merah, bawang putih, kunyit, tomat, belimbing wuluh.
Panaskan minyak diatas penggorengan atau panci, setelah panas masukkan semua
bumbu yang sudah diiris, lengkuas dan sereh setelah layu masukkan ikan yang
sudah digoreng disusul santan. Masak selama kira-kira 15 menit setelah matang
masukkan daun kemangi tambahkan sedikit gula atau penyedap rasa bila suka. Siap
dihidangkan dengan sambal dhoco toma atau sambal yang bercita rasa asam.
3.
UTA LONDE
PURU (BANDENG BAKAR). Bahan-bahan yang dibutuhkan : 1 ekor bandeng ukuran sedang (6-7ons) disayat 2-3 sayat, sisiknya
dibiarkan utuh bersihkan isi perutnya bila suka biarkan saja isi perutnya,
buang empedunya saja. ½ sendok makan garam yang sudah dilarutkan
dalam 100 cc air matang Alat pemanggangan dan arang secukupnya. Cara
membuatnya. Siapkan alat pemanggang serta arang yang sudah jadi bara,
panggang ikan bandeng di atasnya balik-balik jangan sampai hangus. Setelah
matang celupkan segera ikan bandeng ke dalam air garam. Hidangkan bersama “tambeca maci ro’o parongge” (lihat kelompok
Sayur Mayur) serta sambal “sia dungga” atau “mbohi dungga”, “dhoco mangge moro” (lihat kelompok Pelengkap
atau Sambal).
4.
UTA KATO
BHASA TARINDI MANGGE. Bahan-bahan yang dibutuhkan : ½ kg ikan kakap atau bandeng atau ikan apa
saja sesuai selera tapi kalo bisa jangan ikan kembung, 1 batang sereh, 1 ruas
jari lengkuas, 1 ikan atau 1 genggam kemangi. Bumbu yang dihaluskan : 2
buah cabe merah atau keriting, 10 butir kemiri, ½ ruas
jari jahe, 10 butih bawang merah, 5 siung bawang putih, ½
ruas jari kunyit/bisa juga tidak pakai, 2 jumput tarindi (pucuk daun
asam). Cara Membuatnya : Lumuri ikan dengan bumbu yang sudah dihaluskan
serta campurkan dengan sereh, lengkuas dan kemangi, pepes dengan daun pisang
menjadi 3 bungkus. Panaskan wajan lalu taruh ikan pepes di atasnya, bolak balik
sampai matang di atas api kecil – sedang.
5.
SUP AYAM
KAMPUNG. Bahan-bahan yang dibutuhkan : 1 ekor ayam kampung yang sedang besarnya, lebih enak kalau ayam betina
tapi yang muda, yang baru 1 atau 2x bertelur, 2 lembar daun seledri, 2 ltr air
untuk merebus ayam. Bumbu yang dihaluskan : 15 – 20 butir lada, 2 siung
bawang putih, 3 butir bawang merah, ½ ruas jari jahe, 1 sendok the garam. Cara Membuatnya : Rebus
ayam kampung sampai mendidih dan empuk, masukkan bumbu yang dihaluskan, masak
sampai aromanya harum ketika sudah matang masukkan daun seledri yang sudah
dipotong terlebih dahulu. Hidangkan dengan “dhoco toma”. Cara lainnya : bumbu ditumis terlebih dahulu dengan 1 sendok
makan minyak goreng* tidak perlu tambahan penyedap rasa.
6.
UTA JANGA
PURU (AYAM BAKAR). Bahan-bahan yang dibutuhkan : 1 ekor ayam kapung yang sedang besarnya. Alat pembakaran beserta arang. Bumbu
yang dihaluskan : 15 butir lada, 4 siung bawang putih, 3 butir bawang
merah, ½ sendok makan garam, 1 sendok makan minyak
goreng (campurkan pada bumbu yang dihaluskan). Cara Membuatnya : Ayam
dibersihkan, dibelah dada (bekakak), potong kakinya hingga 5 cm dibawah ruas
paha. Lumuri ayam dengan bumbu yang sudah dihaluskan diamkan selama 30 menit.
Sementara menuggu ayam didiamkan, buatlah bara di atas pemanggang. Setelah
siap, panggang ayam sambil di bolak balik agar tidak hangus. Setelah matang
siap dihidangkan panas-panas dengan sambal dhoco sia dungga (sambal
bawang). Kalau suka yang agak manis bisa ditambah dengan olesan madu sebelum
ayamnya dipanggang.
7.
UTA MAJU
(DAGING RUSA). Daging rusa di Bima
biasanya diawetkan dengan cara didendeng. Dendeng Daging Rusa Bima tidak
menggunakan bumbu yang bermacam-macam sebagai layaknya dendeng pada umumnya
yang menggunakan ketumbar dan gula. Dendeng rusa Bima hanya menggunakan
garam, jaman dulu mungkin orang Bima memang tidak mengenal macam-macam bumbu
atau mungkin orang Bima mengutamakan rasa yang orisinil, sebuah citarasa. Ini
juga patut disyukuri karena dengan jenis dendeng yang seperti ini daging rusa
bisa diolah kembali menjadi berbagai macam masakan. Bukan hanya daging yang
diawetkan/didendeng tapi juga tulang iga rusa juga diawetkan untuk selanjutnya
menjadi bahan campuran sayur. Hm….aromanya…….beda! Saya tidak menulis pengolahan
daging rusa segar karena daging rusa segar bisa dibuat bermacam-macam masakan
seperti halnya daging kambing, sate gulai atau semur. Saya ingin menghadirkan
yang khas Bima saja. Pada saat ini semakin sulit mendapatkan Dendeng Rusa
karena populasi Rusa Bima yang sudah jauh berkurang atau mungkin bisa dikatakan
sebentar lagi akan punah!
8.
UTA MAJU PURU
(DAGING RUSA BAKAR). Bahan-bahan yang dibutuhkan : Dendeng Maju, potong-potong sesuai selera Siapkan panggangan beserta arang
buatlah bara/bisa juga langsung bakar di atas nyala kompor. Siapkan martil
pemukul daging dan alasnya, bisa berupa talenan atau cobek. Cara Membuatnya
: Bakar daging dendeng Uta Maju di atas bara api, bolak-balik
sebentar, setelah harum angkat, taruh daging diatas cobek lalu memarkan dengan
martil jangan sampai tercabik-cabik biarkan utuh, bakar lagi sebentar sampai
diperkirakan matang. Bila dagingnya terlalu asin bisa dicuci dulu sebelum
diolah, bila masih terasa terlalu asin juga cuci lagi setelah dimemarkan
sebelum dibakar untuk kedua kalinya. Siap dihidangkan dengan sayur asam wua
parongge.
9.
UTA MAJU
NCANGO (DAGING RUSA GORENG). Dendeng Maju,
potong-potong sesuai selera Siapkan panggangan beserta arang buatlah bara/bisa
juga langsung dibakar di atas nyala kompor. Siapkan martil pemukul daging dan
alasnya, bisa berupa talenan atau cobek. 3 sendok makan minyak goreng. Alat
penggorengan. Cara Membuatnya : Bakar daging dendeng Uta Maju di
atas bara api, bolak balik sebentar, setelah harum angkat, taruh daging diatas
cobek lalu memarkan dengan martil jangan sampai tercabik-cabik biarkan utuh.
Panaskan minyak dengan api kecil, goreng daging sudah dimemarkan. Goreng hanya
sebentar saja (seperti menggoreng ikan asin). Bila dagingnya terlalu asin ikuti
petunjuk di atas; cuci setelah dimemarkan lalu digoreng.
10.
UTA MAJU
NCANGO SIPA (ABON DAGING RUSA). Bahan-bahan yang dibutuhkan : ½ kg dendeng Maju. Siapkan panggangan beserta arang buatlah
bara/bisa juga langsung bakar di atas nyala kompor.
Siapkan martil pemukul daging dan alasnya, bisa berupa talenan atau cobek. ¼ kg bawang merah (Buatlah bawang goreng untuk tabur). 10 tangkai cabe
keriting potong serong, bila suka pedas (goreng untuk tabur). Bumbu Perendam
: 1 gelas air asam jawa/bima dari 1 lembar asam matang, ½ kepal gula jawa/gula merah (kurangi bila tidak suka manis), Garam
sedikit (sesuaikan dengan keasinan dendeng), Penyedap rasa bila suka, ¼ ltr minyak untuk menggoreng, Alat penggorengan. Cara Membuatnya : Bakar
daging dendeng Uta Maju di atas bara api, bolak balik sebentar, setelah
harum angkat, taruh daging diatas cobek lalu memarkan dengan martil.
Suwir-suwir daging tersebut dengan menggunakan tangan, jangan terlalu halus. Bumbu
Perendam : Haluskan gula, campur dengan air asam serta garam dan penyedap
rasa. Masukkan daging yang sudah dicabik ke dalam bumbu perendam diamkan 30
menit. Goreng di atas api sedang setelah matang angkat dan tiriskan. Campur
denga bawang goreng dan cabe goreng. Cocok untuk disimpan dan untuk perjalanan
jauh.
Karena
hanya daging kering yang diasinkan, Uta Maju masih bisa dibuat
bermacam-macam masakan, misalnya : Mpal goreng, dendeng balado atau bisa juga
disayur atau masakan yang berkuah.
11.
SOTO KAMBING.
Soto kambing termasuk makanan favorit di Bima. Sepertinya
masakan satu ini aslinya dari Madura karena sebagaian besar penjual Soto di Bima
adalah orang Madura. Meskipun berasal dari Madura tentu saja tentu saja sudah
mengalami perubahan yang telah disesuaikan dengan selera orang Bima, rasanya
segar meskipun bersantan. Bahan-bahan yang dibutuhkan : 1 kg daging
kambing (campur iga, jeroan dan daging), 3 lembar daun jeruk, 2 lembar sereh, 2
ruas jari lengkuas(memarkan), 3 butir cengkeh, 3 gelas santan dari 1 butir
kelapa, 3 ltr air untuk rebus daging, 3 sendok makan minyak goreng. Bumbu
yang dihaluskan : ½ sendok teh merica, 1 sendok teh ketumbar,
½ jintan, 7 butir kemiri, 1 ruas jari jahe, 1 ruas jari
kunyit, 3 buah cabe merah (keluarkan bijinya), 10 butir bawang merah, 6 siung
bawang putih, ½ makan garam. Pelengkap : Lontong,
Sambal (rebus cabai dan haluskan bersama sedikit garam), Kecap, Bawang goreng
untuk taburan, Acar (ketimun dan bawang merah), Jeruk Nipis. Cara membuatnya
: Panaskan minyak, lalu tumis bumbu halus masukkan sereh, lengkuas, daun
jeruk dan cengkeh. Setelah harum masukkan daging, aduk-aduk sampai daging layu,
biarkan beberapa menit setelah air mengering masukkan air, rebus sebentar lalu
masukkan santan, rebus sampai daging empuk, masukkan penyedap rasa sedikit bila
suka. Hidangkan bersama lontong dan pelegkap lainnya.
12.
SARONCO
PEKE (ASAM-ASAM TULANG IGA SAPI). Bahan-bahan yang dibutuhkan : 1 kg tulang iga sapi, 2 cm lengkuas (memarkan), 1
lembar daun sereh, 1 ikat pataha doro (daun ruku-ruku), 1 buah tomat besar
(potong-potong), 1 gelas air asam dari 3 lembar asam matang, Air secukupnya
untuk merebus tulang iga, Bumbu yang dihaluskan : 2 buah cabe besar
(keluarkan bijinya), 20 butir lada, ½ sendok teh ketumbar, 1 ruas jari kunyit, 1 tomat kecil, 1 sendok
makan minyak goreng, Garam secukupnya. Cara Membuatnya : Rebus tulang
iga sampai setengah empuk, diamkan sampai dingin, setelah dingin angkat dan
buang lemak-lemak yang mengambang menutupi kuah. Panaskan
kembali. Tumis bumbu yang sudah dihaluskan setelah harum angkat dan masukkan ke
dalam panci yang berisi tulang iga diikuti bumbu lainnya; tomat, sereh,
lengkuas dan terakhir daun ruku-ruku (dimasukan menjelang matang/diangkat).
Kelompok Sayur Mayur :
1.
UTA MBECA RO’O PARONGGE (SAYUR DAUN KELOR). Bahan-bahan
yang dibutuhkan : 3 ikat daun kelor (sebagai patokan: ikatan daun katuk), 1
genggam tauge pendek, 1 ikat kangkung, 5 butir bamea (Okra, jenis
sayuran banyak terdapat di Timur Tengah dan Pakistan), 5 butir bawang merah
(potong-potong), 1 batang tamu kunci (potong-potong), 2 liter air. Bumbu-bumbu
: Garam secukupnya, Gula secukupnya, Penyedap rasa sedikit bila suka. Cara
Membuatnya : Siangi daun kelor (rontokkan daunnya), kangkung dipotong
sepanjang 2 cm, bamea dipotong-potong sepanjang 1 cm. Campur dan cuci
semua bahan-bahan kecuali bamea dicuci tersendiri. Rebus dua liter air
sampai mendidih, masukkan semua bahan kecuali okra yang dimasukkan setelah
beberapa menit untuk menghindari agar okra tidak terlalu berlendir. Masukkan
garam dan gula secukupnya, masak terus sampai sayur matang. Angkat dan hidangkan dengan uta puru dan sambal dhocho
mange.
2.
UTA MBECA
SARONCO WUA PARONGGE (SAYUR ASAM DAUN KELOR). Bahan-bahan yang dibutuhkan : 8 batang buah kelor yang besar tapi tidak tua, 1 ikat
kangkung, 5 butir bemea (okra), 6 butir bawang merah (potong-potong), 1
buah tomat ukuran besar, 2 liter air, 1 gelas air asam dari 3batang asam
matang. Bumbu-bumbu : Garam secukupnya, Gula seujung sendok teh,
Penyedap rasa sedikit bila suka. Cara membuatnya : Siangi buah kelor
dengan cara membuang kulitnya kemudian potong sepanjang 7 atau 8 cm, kangkung
dipotong-potong, okra dipotong-potong kira-kira 1-2 cm (pisahkan), tomat dan
bawang dipotong-potong. Rebus air
hingga mendidih, masukkan buah kelor terlebih dahulu kemudian diikuti sayuran
lainnya. Masukkan bawang merah, tomat dan air asam serta garam dan
gula. Masak terus hingaga matang jangan sampai terlalu matang karena buah kelor
akan terpisah-pisah dan bamea akan terlalu berlendir.
3.
UTA MBECA
SANDANAWA DENGAN RUSUK RUSA KERING. Bahan-bahan yang dibutuhkan : 6 kepal atau bulatan daun sandanawa yang sudah direbus
terlebih dahulu dan sudah diperas seperti daun singkong yang akan digulai, 1-2
batang rusuk rusa kering (potong-potong sesua selera), 2 gelas santan kental
dari 1 kelapa dan 3 gelas santan encer dari kelapa yang sama, 1 batang sereh, 1
ruas jari lengkuas memarkan. Bumbu-bumbu : 3 biji cabe keriting
(potong-potong), 7 biji bawang merah (potong-potong), 3 siung bawang putih
(potong-potong), 1 buah tomat sedang (potong-potong), Garam secukupnya, 1
sendok minyak goreng (ini pilihan boleh juga tidak ditumis), Cara Membuatnya
: Rebus daun sandanawa dan tulang rusuk dengan santan encer bila airnya kurang
tambahkan air biasa, rebus sampai mendidih. Tumis bumbu yang sudah
dipotong-potong setelah layu masukkan kedalam sayur diikuti garam dan santan
kental, masak terus sambil diaduk-aduk sampai mendidih.
Kelompok
makanan pelengkap :
1.
MANGGEMADA
(GULAI JANTUNG PISANG). Bahan-bahan yang dibutuhkan : 1 buah jantung pisang kepok, 1 genggam kelapa parut (sangrai lalu
dihaluskan), 1 gelas santan kental dari 1 kelapa, 300 gr udang (rebus tampa
air, buang kulit dan kepalanya), 1 butir jeruk nipis (ambil airnya). Bumbu-bumbu
(potong-potong sesuai selera) : 5 buah cabe keriting, 7 butir bawang merah,
5 buah belimbing wuluh, Garam secukupnya. Cara Membuatnya : Siangi
jantung pisang (ambil bagian putihnya), Rebus sampai matang, angkat dan
tiriskan, dipotong-potong lalu diperas (buang air getirnya),
Campurkan dengan potongan cabe, bawang merah, belimbing dan kelapa gongseng
serta garam. Masukkan santan dan air jeruk nipis, terakhir masukkan udang yang
sudah direbus.
Udang dapat
digantikan dengan : Cumi atau Ikan Pari yang dipindang atau Cingur Sapi/Kulit
yang dibakar terlebih dahulu.
2.
MBOHI JAME.
Bahan-bahan yang dibutuhkan : ¼ kg mbohi mene (ikan teri basah yang sudah difermentasi), cuci
lalu tiriskan, 1 sendok makan minyak goreng, 300 ml santan dari ½ buah kelapa, 1 genggam daun kemangi, 1 lembar sereh, 1 ruas jari
lengkuas, 10 buah cabe rawit biarkan utuh, Garam secukupnya. Bumbu-bumbu (semuanya
diiris-iris) : 5 cabe keriting, 10 butir bawang merah, 5 siung bawang
putih, 1 buah tomat, 5 buah belimbing wuluh, 1 ruas jari kunyit, Cara
membuatnya : Panaskan minyak dan tumis semua bumbu yang sudah diiris-iris
diikuti sereh, lengkuas, setelah harum masukkan mbohi mene aduk aduk
sebentar lalu masukkan santan, garam secukupnya dikira-kira garamnya mengingat mbohi
mene sudah asin. Masukkan cabe rawit setelah matang dan santan berkurang
masukkan kemangi lalu angkat. Kalau tidak ada mbohi mene bisa digantikan
dengan ikan teri basah tetapi sebelum dimasak digarami terlebih dahulu dan
biarkan menjadi layu (tidak perlu dimasukkan ke dalam lemari es) sampai hendak
dimasak. Rasanya lebih segar.
3.
TUMI SEPI
(TUMIS). Sepi adalah
makanan khas Bima yang terbuat dari udang rebon (anak udang yang sangat kecil
yang di Bima disebut tarsuku. Udang rebon difermentasi dengan garam saja
sehingga mengeluarkan aroma khas. Bahan-bahan yang dibutuhkan : 2 sendok
makan Sepi, 1 ruas jari lengkuas, 1 lembar sereh, 2 genggam kemangi, 1 sendok
makan minyak goreng, 100 ml air. Bumbu-bumbu (Semuanya diiris-iris) : 10
butir bawang merah, 5 siung bawang putih, 1 buah tomat ukuran besar, 7 buah
belimbing sayur, 5 buah cabe keriting, 1-15 buah cabe rawit biarkan utuh, Garam
secukupnya, Gula pasir ½ sendok teh. Cara Membuatnya : Panaskan
minyak, tumis semua bumbu yang sudah diiris masukkan daun sereh dan lengkuas
setelah harum masukkan Sepi, garam secukupnya dan gula pasir, masukkan 100
ml air, aduk-aduk terus hingga matang. Sebelum diangkat masukkan cabe rawit dan
kemangi biarkan cabe rawit layu setelah itu angkat. Siap dihidangkan dengan lalapan. Cocok dihidangkan
bersama sayur asam atau sayur bening.
SEPI bisa
juga dikonsumsi langung tanpa dimasak terlebih dahulu. Tambahkan cabe rawit
(potong-potong) dan air jeruk purut, lebih sedap bila kulit jeruk purut
diiris-iris dicampurkan dengan SEPI (sebelumnya jeruk purut dimemarkan dulu
untuk membuang rasa getir). Atau juga bisa dicampurkan dengan mbohi dungga
(sambal parado).
4.
DHOCO TOMA
(SAMBAL TOMAT). Bahan-bahan yang dibutuhkan : 2 tomat (iris tipis-tipis), 1 timun (buang kulitnya, dicacah-cacah,
buang bijinya), 3 buah cabe rawit (potong kecil-kecil, atau gerus kasar), 6
butir bawang merah, 1 jumput tauge pendek, Garam secukupnya. Cara Membuatnya
: Cuci semua bahan-bahan. Campur semua bahan-bahan, aduk-aduk pakai sendok
sampai tercampur dengan baik dan biarkan sebentar sebelum disantap agar bahan-
bahan agak layu sehingga kalau disantap tidak kaku. (Cara instant agar cepat
layu : bahan dicampur sambil sedikit diremas-remas).
5.
SIA DUNGGA
(SAMBAL BAWANG). Bahan-bahan yang dibutuhkan : 10 butir bawang merah (potong melintang, agak tebal), 5 buah cabe
boleh pilih cabe keriting atau rawit tergantung selera (potong melintang),
Garam secukupnya, 2 jeruk nipis (ambil airnya), ¼ sendok gula (bila suka). Cara Membuatnya : Cuci semua
bahan-bahan. Campur semua bahan-bahan, tiriskan lalu masukkan garam dan air
jeruk nipis serta sedikit gula. Untuk tampak cantik bawang dicuci terlebih
dahulu sebelum dipotong-potong. Dan juga bisa ditambahkan cabe merah besar yang
dipotong melintang tipis sebagai hiasan.
6.
MBOHI
DUNGGA (SAMBAL FERMENTASI JERUK NIPIS). Sambal ini khusus diproduksi di Desa Parado secara turun temurun.
Sederhana saja bahan dan cara pembuatannya. Terbuat dari jeruk (jeruk khusus
yang ada di Parado semacam jeruk Medan tapi rasanya asam) yang dibuang kulit
dan bijinya serta diiris-iris lalu dicampurkan dengan garam. Dibiarkan selama
berminggu-minggu (difermentasi). Jadilah sambal siap saji tahan
bertahun-tahun.
Kelompok Penganan (Makanan kecil)
:
1.
BINGKA DOLU. Bahan-bahan yang dibutuhkan : 500 gr
tepung terigu, 500 gr telur, 400 gr gula pasir, 5 gelas santan dari 2 kelapa
ukuran sedang, 1 gelas air pandan suji (untuk pewarna hijau), ½ sendok teh
garam, Minyak untuk mengoles cetakan. Cara Membuatnya : Campur telur dan
gula kemudian kocok sebentar sampai gula hancur dan berbuih (tidak sampai
mengembang), Masukkan santan dan air suji serta garam dan aduk-aduk, Masukkan
terigu sedikit demi sedikit, aduk terus sampai tercampur dengan baik, Panaskan
cetakan, olesi dengan minyak atau mentega setelah panas tuangi
adonan setengah sampai tiga per empat cetakan saja (jangan penuh), tutup. Setelah matang angkat dengan menggunakan 2 sendok makan.
Pastikan cetakan terbuat dari kuningan yang menghantarkan panas dengan baik.
2.
SRIKAYA.
Bahan-bahan yang dibutuhkan : 500 gr telur,
400 gr gula merah, 4 gelas santan dari 4 kelapa ukuran sedang, ½ sendok teh garam, 1 ruas jari kayu manis, 5 lembar daun
pandan, 1 loyang atau mangkok tahan panas, Dandang atau panci ukuran besar
(yang memuat loyang). Cara Membuatnya : Rebus gula merah dengan segelas
air, masukkan kayu manis dan daun pandan. Setelah gula cair angkat,
dinginkan lalu saring. Kocok telur sebentar (kocok tangan saja, jangan sampai
mengembang) setelah itu campurkan dengan santan dan gula serta garam, aduk-aduk
sampai tercampur dengan baik. Masukkan adonan ke dalam loyang, Siapkan dandang
berisi air untuk merebus. Taruh loyang berisi adonan ke dalam dandang dengan posisi air
merendam setengah sampai tiga per empat loyang. Rebus selama 1-2 jam (periksa
airnya sekali-sekali jangan sampai habis (tambahkan bila perlu). Pastikan air
merendam loyang berisi adonan untuk mendapatkan tekstur srikaya yang lembut dan
berserat bolong-bolong.
Mai
ta kabua mena ngaha dambe dohoe……..cina ro angi.
Dei
samada mena kaita rasa ndai mbojo ma ntika raso.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
tinggalkan komentar mengenai postingan saya ini..!?!