Selasa, 19 Juni 2012

KULINER KHAS BIMA (kopas)


(kabua ngaha ndai Mbojo)

iKelompok Lauk Pauk.
Letak Bima yang secara geografis berada di pesisir pantai mempengaruhi selera makan orang Bima. Kebanyakan makanan Bima terdiri dari ikan dan hasil laut lainnya. Orang Bima bilang kalau belum makan pakai ikan rasanya belum makan. Orang Bima tidak mengenal kata lauk pauk, kalau daerah lain makan pakai apa? maksudnya lauknya apa? orang Bima akan bertanya langsung Ngaha kai uta au? yang artinya makan pakai ikan apa? jawabanya  bisa saja ngaha kai uta janga yang arti secara harafiahnya makan pakai ikan ayam atau ngaha kai uta mbe’e yang artinya makan pakai ikan kambing kata ikan biasanya menempel pada nama lauk pauk lainnya.
Walaupun orang Bima menggemari ikan laut, bukan berarti di Bima tidak mengenal makanan selain ikan. Daging Kambing adalah makanan favorit setelah ikan disusul Daging Rusa atau Menjangan, Daging Sapi, Kerbau dan Kelompok Unggas serta terakhir Daging Kuda.

Kelompok Sayuran.
Daun dan Buah Kelor adalah sayuran yang paling populer di Bima, bisa dibilang selama pohon kelor melambai orang Bima tidak akan kelaparan. Pohon kelor juga adalah pohon yang bersahabat, semakin dipetik daunnya semakit lebat tumbuhnya. Selain daun dan buah kelor sayuran khas Bima ada juga “sandanawa” yang sampai saat ini saya belum tahu nama Indonesianya. Dalam Bahasa Bima sayur disebut “tambeca”, mungkin singkatan dari “uta mbeca” yang artinya “ikan basah”. Dalam Kuliner Bima memang tidak banyak dikenal sayuran yang ditumis, sayur itu selalu identik dengan makanan yang berkuah.

Kelompok Pelengkap atau Sambal.
Ini paling penting, disebut demikian karena banyak sekali ragam jenis sambal, baik sambal mentah maupun matang. Enak atau tidaknya suatu santapan tergantung makanan pelengkap ini. Tidak semua sambal cocok untuk segala jenis makanan, semua ada peruntukannya masing-masing.

Kelompok Penganan/Makanan Kecil.
Jenis penganan Bima banyak dipengaruhi oleh citarasa melayu, manis bersantan dan Melayu banyak dipengaruhi Timur Tengah, tidak heran ada beberapa penganan Bima yang punya citarasa Timur Tengah.
RESEP-RESEP
Kelompok Lauk Pauk :
1.   UTA PALOMARA LONDE (BANDENG KUAH SANTAN). Bahan-bahan yang dibutuhkan : 1 ekor ikan bandeng ukuran sedang (6-7ons) bersihkan sisik dan isi perutnya (bila suka biarkan saja isi perutnya, buang empedunya saja), potong 5 bagian; 1 batang sereh dan 1 ruas jari lengkuas memarkan; 1 ikat daun kemangi atau segenggam; 1 sendok makan minyak goreng untuk menumis; 100 cc air asam jawa/bima dari 2-3 buah asam matang; 2 gelas air untuk kuah. Bumbu yang dihaluskan : 2 cabe merah; 5 butir bawang merah; 3 siung bawang putih; 1 buah tomat ukuran sedang; ½ ruas jari kunyit; Garam secukupnya. Cara membuatnya : Cara 1. Panaskan minyak, setelah panas masukkan bumbu yang sudah dihaluskan diikuti sereh dan lengkuas, setelah harum masukkan ikan bandeng aduk-aduk dan biarkan beberapa detik lalu masukkan air asam ditambah 2 gelas air. Masak di atas api sedang selama kira-kira 20 menit, setelah matang masukkan kemangi, tambahkan sedikit gula atau penyedap rasa bila suka.  Siap dihidangkan. Cara 2. Bumbu-bumbu di atas tidak dihaluskan tapi cukup diiris tipis-tipis, bila suka tambahkan irisan belimbing wuluh tetapi air asam harus dikurangi. Siapkan panci atau penggorengan. Campur minyak dan semua bumbu yang sudah diiris serta ikan bandeng ke dalam panci serta air asam dan 2 gelas air. Rebus kira-kira selama 20 menit, selanjutnya ikuti cara 1 di atas. (Rasanya lebih segar). Cara 3. Bila bandeng diganti dengan udang, rasanya hampir mirip dengan tom yam kung (masakan Thailand), tambahkan bubuk cabe saja dan daun jeruk lengkuas dan daun sereh diperbanyak.
2.   PALOMARA SANTA (IKAN KUAH SANTAN). Bahan-bahan yang dibutuhkan : ½ kg pindang ikan tongkol atau pindang kembung panjar (salepe ruma londe bila ada), potong-potong sesuai selera; minyak untuk menggoreng ikan. Bahan dan bumbu lainnya sama seperti Resep 1 (uta londe palomara) kecuali air asam ditiadakan tapi diganti dengan 2 gelas santan dari ½ butir kelapa ukuran besar. Cara Membuatnya : Goreng terlebih dahulu ikan pindang tongkol di atas api sedang jangan sampai garing, goreng sebentar saja; Iris tipis-tipis semua bumbu; cabe, bawang merah, bawang putih, kunyit, tomat, belimbing wuluh. Panaskan minyak diatas penggorengan atau panci, setelah panas masukkan semua bumbu yang sudah diiris, lengkuas dan sereh setelah layu masukkan ikan yang sudah digoreng disusul santan. Masak selama kira-kira 15 menit setelah matang masukkan daun kemangi tambahkan sedikit gula atau penyedap rasa bila suka. Siap dihidangkan dengan sambal dhoco toma atau sambal yang bercita rasa asam.
3.   UTA LONDE PURU (BANDENG BAKAR). Bahan-bahan yang dibutuhkan : 1 ekor bandeng ukuran sedang (6-7ons) disayat 2-3 sayat, sisiknya dibiarkan utuh bersihkan isi perutnya bila suka biarkan saja isi perutnya, buang empedunya saja. ½ sendok makan garam yang sudah dilarutkan dalam 100 cc air matang Alat pemanggangan dan arang secukupnya. Cara membuatnya. Siapkan alat pemanggang serta arang yang sudah jadi bara, panggang ikan bandeng di atasnya balik-balik jangan sampai hangus. Setelah matang celupkan segera ikan bandeng ke dalam air garam. Hidangkan bersama tambeca maci ro’o parongge (lihat kelompok Sayur Mayur) serta sambal sia dungga atau mbohi dungga, dhoco mangge moro (lihat kelompok Pelengkap atau Sambal).
4.   UTA KATO BHASA TARINDI MANGGE. Bahan-bahan yang dibutuhkan : ½ kg ikan kakap atau bandeng atau ikan apa saja sesuai selera tapi kalo bisa jangan ikan kembung, 1 batang sereh, 1 ruas jari lengkuas, 1 ikan atau 1 genggam kemangi. Bumbu yang dihaluskan : 2 buah cabe merah atau keriting, 10 butir kemiri, ½ ruas jari jahe, 10 butih bawang merah, 5 siung bawang putih, ½ ruas jari kunyit/bisa juga tidak pakai, 2 jumput tarindi (pucuk daun asam). Cara Membuatnya : Lumuri ikan dengan bumbu yang sudah dihaluskan serta campurkan dengan sereh, lengkuas dan kemangi, pepes dengan daun pisang menjadi 3 bungkus. Panaskan wajan lalu taruh ikan pepes di atasnya, bolak balik sampai matang di atas api kecil – sedang.
5.   SUP AYAM KAMPUNG. Bahan-bahan yang dibutuhkan : 1 ekor ayam kampung yang sedang besarnya, lebih enak kalau ayam betina tapi yang muda, yang baru 1 atau 2x bertelur, 2 lembar daun seledri, 2 ltr air untuk merebus ayam. Bumbu yang dihaluskan : 15 – 20 butir lada, 2 siung bawang putih, 3 butir bawang merah, ½ ruas jari jahe, 1 sendok the garam. Cara Membuatnya : Rebus ayam kampung sampai mendidih dan empuk, masukkan bumbu yang dihaluskan, masak sampai aromanya harum ketika sudah matang masukkan daun seledri yang sudah dipotong terlebih dahulu. Hidangkan dengan dhoco toma. Cara lainnya : bumbu ditumis terlebih dahulu dengan 1 sendok makan minyak goreng* tidak perlu tambahan penyedap rasa.
6.   UTA JANGA PURU (AYAM BAKAR). Bahan-bahan yang dibutuhkan : 1 ekor ayam kapung yang sedang besarnya. Alat pembakaran beserta arang. Bumbu yang dihaluskan : 15 butir lada, 4 siung bawang putih, 3 butir bawang merah, ½ sendok makan garam, 1 sendok makan minyak goreng (campurkan pada bumbu yang dihaluskan). Cara Membuatnya : Ayam dibersihkan, dibelah dada (bekakak), potong kakinya hingga 5 cm dibawah ruas paha. Lumuri ayam dengan bumbu yang sudah dihaluskan diamkan selama 30 menit. Sementara menuggu ayam didiamkan, buatlah bara di atas pemanggang. Setelah siap, panggang ayam sambil di bolak balik agar tidak hangus. Setelah matang siap dihidangkan panas-panas dengan sambal dhoco sia dungga (sambal bawang). Kalau suka yang agak manis bisa ditambah dengan olesan madu sebelum ayamnya dipanggang.
7.   UTA MAJU (DAGING RUSA). Daging rusa di Bima biasanya diawetkan dengan cara didendeng. Dendeng Daging Rusa Bima tidak menggunakan bumbu yang bermacam-macam sebagai layaknya dendeng pada umumnya yang menggunakan ketumbar dan gula. Dendeng rusa  Bima hanya menggunakan garam, jaman dulu mungkin orang Bima memang tidak mengenal macam-macam bumbu atau mungkin orang Bima mengutamakan rasa yang orisinil, sebuah citarasa. Ini juga patut disyukuri karena dengan jenis dendeng yang seperti ini daging rusa bisa diolah kembali menjadi berbagai macam masakan. Bukan hanya daging yang diawetkan/didendeng tapi juga tulang iga rusa juga diawetkan untuk selanjutnya menjadi bahan campuran sayur. Hm.aromanya…….beda! Saya tidak menulis pengolahan daging rusa segar karena daging rusa segar bisa dibuat bermacam-macam masakan seperti halnya daging kambing, sate gulai atau semur. Saya ingin menghadirkan yang khas Bima saja. Pada saat ini semakin sulit mendapatkan Dendeng Rusa karena populasi Rusa Bima yang sudah jauh berkurang atau mungkin bisa dikatakan sebentar lagi akan punah!
8.   UTA MAJU PURU (DAGING RUSA BAKAR). Bahan-bahan yang dibutuhkan : Dendeng Maju, potong-potong sesuai selera Siapkan panggangan beserta arang buatlah bara/bisa juga langsung bakar di atas nyala kompor. Siapkan martil pemukul daging dan alasnya, bisa berupa talenan atau cobek. Cara Membuatnya : Bakar daging dendeng Uta Maju di atas bara api, bolak-balik sebentar, setelah harum angkat, taruh daging diatas cobek lalu memarkan dengan martil jangan sampai tercabik-cabik biarkan utuh, bakar lagi sebentar sampai diperkirakan matang. Bila dagingnya terlalu asin bisa dicuci dulu sebelum diolah, bila masih terasa terlalu asin juga cuci lagi  setelah dimemarkan sebelum dibakar untuk kedua kalinya. Siap dihidangkan dengan sayur asam wua parongge.
9.   UTA MAJU NCANGO (DAGING RUSA GORENG). Dendeng Maju, potong-potong sesuai selera Siapkan panggangan beserta arang buatlah bara/bisa juga langsung dibakar di atas nyala kompor. Siapkan martil pemukul daging dan alasnya, bisa berupa talenan atau cobek. 3 sendok makan minyak goreng. Alat penggorengan. Cara Membuatnya : Bakar daging dendeng Uta Maju di atas bara api, bolak balik sebentar, setelah harum angkat, taruh daging diatas cobek lalu memarkan dengan martil jangan sampai tercabik-cabik biarkan utuh. Panaskan minyak dengan api kecil, goreng daging sudah dimemarkan. Goreng hanya sebentar saja (seperti menggoreng ikan asin). Bila dagingnya terlalu asin ikuti petunjuk di atas; cuci setelah dimemarkan lalu digoreng.
10.            UTA MAJU NCANGO SIPA (ABON DAGING RUSA). Bahan-bahan yang dibutuhkan : ½ kg dendeng Maju. Siapkan panggangan beserta arang buatlah bara/bisa juga langsung bakar di atas nyala kompor.      Siapkan martil pemukul daging dan alasnya, bisa berupa talenan atau cobek. ¼ kg bawang merah (Buatlah bawang goreng untuk tabur). 10 tangkai cabe keriting potong serong, bila suka pedas (goreng untuk tabur). Bumbu Perendam : 1 gelas  air asam jawa/bima dari 1 lembar asam matang, ½ kepal gula jawa/gula merah (kurangi bila tidak suka manis), Garam sedikit (sesuaikan dengan keasinan dendeng), Penyedap rasa bila suka, ¼ ltr minyak untuk menggoreng, Alat penggorengan. Cara Membuatnya : Bakar daging dendeng Uta Maju di atas bara api, bolak balik sebentar, setelah harum angkat, taruh daging diatas cobek lalu memarkan dengan martil. Suwir-suwir daging tersebut dengan menggunakan tangan, jangan terlalu halus. Bumbu Perendam : Haluskan gula, campur dengan air asam serta garam dan penyedap rasa. Masukkan daging yang sudah dicabik ke dalam bumbu perendam diamkan 30 menit. Goreng di atas api sedang setelah matang angkat dan tiriskan. Campur denga bawang goreng dan cabe goreng. Cocok untuk disimpan dan untuk perjalanan jauh.
Karena  hanya daging kering yang diasinkan, Uta Maju masih bisa dibuat bermacam-macam masakan, misalnya : Mpal goreng, dendeng balado atau bisa juga disayur atau masakan yang berkuah.
11.            SOTO KAMBING. Soto kambing termasuk makanan favorit di Bima. Sepertinya masakan satu ini aslinya dari Madura karena sebagaian besar penjual Soto di Bima adalah orang Madura. Meskipun berasal dari Madura tentu saja tentu saja sudah mengalami perubahan yang telah disesuaikan dengan selera orang Bima, rasanya segar meskipun bersantan. Bahan-bahan yang dibutuhkan : 1 kg daging kambing (campur iga, jeroan dan daging), 3 lembar daun jeruk, 2 lembar sereh, 2 ruas jari lengkuas(memarkan), 3 butir cengkeh, 3 gelas santan dari 1 butir kelapa, 3 ltr air untuk rebus daging, 3 sendok makan minyak goreng. Bumbu yang dihaluskan : ½ sendok teh merica, 1 sendok teh ketumbar, ½ jintan, 7 butir kemiri, 1 ruas jari jahe, 1 ruas jari kunyit, 3 buah cabe merah (keluarkan bijinya), 10 butir bawang merah, 6 siung bawang putih, ½ makan garam. Pelengkap : Lontong, Sambal (rebus cabai dan haluskan bersama sedikit garam), Kecap, Bawang goreng untuk taburan, Acar (ketimun dan bawang merah), Jeruk Nipis. Cara membuatnya : Panaskan minyak, lalu tumis bumbu halus masukkan sereh, lengkuas, daun jeruk dan cengkeh. Setelah harum masukkan daging, aduk-aduk sampai daging layu, biarkan beberapa menit setelah air mengering masukkan air, rebus sebentar lalu masukkan santan, rebus sampai daging empuk, masukkan penyedap rasa sedikit bila suka. Hidangkan bersama lontong dan pelegkap lainnya.
12.            SARONCO PEKE (ASAM-ASAM TULANG IGA SAPI). Bahan-bahan yang dibutuhkan : 1 kg tulang iga sapi, 2 cm lengkuas (memarkan), 1 lembar daun sereh, 1 ikat pataha doro (daun ruku-ruku), 1 buah tomat besar (potong-potong), 1 gelas air asam dari 3 lembar asam matang, Air secukupnya untuk merebus tulang iga, Bumbu yang dihaluskan : 2 buah cabe besar (keluarkan bijinya), 20 butir lada, ½ sendok teh ketumbar, 1 ruas jari kunyit, 1 tomat kecil, 1 sendok makan minyak goreng, Garam secukupnya. Cara Membuatnya : Rebus tulang iga sampai setengah empuk, diamkan sampai dingin, setelah dingin angkat dan buang lemak-lemak yang mengambang menutupi kuah. Panaskan kembali. Tumis bumbu yang sudah dihaluskan setelah harum angkat dan masukkan ke dalam panci yang berisi tulang iga diikuti bumbu lainnya; tomat, sereh, lengkuas dan terakhir daun ruku-ruku (dimasukan menjelang matang/diangkat).


Kelompok Sayur Mayur :      
1.   UTA MBECA RO’O PARONGGE (SAYUR DAUN KELOR). Bahan-bahan yang dibutuhkan : 3 ikat daun kelor (sebagai patokan: ikatan daun katuk), 1 genggam tauge pendek, 1 ikat kangkung, 5 butir bamea (Okra, jenis sayuran banyak terdapat di Timur Tengah dan Pakistan), 5 butir bawang merah (potong-potong), 1 batang tamu kunci (potong-potong), 2 liter air. Bumbu-bumbu : Garam secukupnya, Gula secukupnya, Penyedap rasa sedikit bila suka. Cara Membuatnya : Siangi daun kelor (rontokkan daunnya), kangkung dipotong sepanjang 2 cm, bamea dipotong-potong sepanjang 1 cm. Campur dan cuci semua bahan-bahan kecuali bamea dicuci tersendiri. Rebus dua liter air sampai mendidih, masukkan semua bahan kecuali okra yang dimasukkan setelah beberapa menit untuk menghindari agar okra tidak terlalu berlendir. Masukkan garam dan gula secukupnya, masak terus sampai sayur matang. Angkat dan hidangkan dengan uta puru dan sambal dhocho mange.
2.   UTA MBECA SARONCO WUA PARONGGE (SAYUR ASAM DAUN KELOR). Bahan-bahan yang dibutuhkan : 8 batang buah kelor yang besar tapi tidak tua, 1 ikat kangkung, 5 butir bemea (okra), 6 butir bawang merah (potong-potong), 1 buah tomat ukuran besar, 2 liter air, 1 gelas air asam dari 3batang asam matang. Bumbu-bumbu : Garam secukupnya, Gula seujung sendok teh, Penyedap rasa sedikit bila suka. Cara membuatnya : Siangi buah kelor dengan cara membuang kulitnya kemudian potong sepanjang 7 atau 8 cm, kangkung dipotong-potong, okra dipotong-potong kira-kira 1-2 cm (pisahkan), tomat dan bawang dipotong-potong. Rebus air hingga mendidih, masukkan buah kelor terlebih dahulu kemudian diikuti sayuran lainnya. Masukkan bawang merah, tomat dan air asam serta garam dan gula. Masak terus hingaga matang jangan sampai terlalu matang karena buah kelor akan terpisah-pisah dan bamea akan terlalu berlendir.
3.   UTA MBECA SANDANAWA DENGAN RUSUK RUSA KERING. Bahan-bahan yang dibutuhkan : 6 kepal atau bulatan daun sandanawa yang sudah direbus terlebih dahulu dan sudah diperas seperti daun singkong yang akan digulai, 1-2 batang rusuk rusa kering (potong-potong sesua selera), 2 gelas santan kental dari 1 kelapa dan 3 gelas santan encer dari kelapa yang sama, 1 batang sereh, 1 ruas jari lengkuas memarkan. Bumbu-bumbu : 3 biji cabe keriting (potong-potong), 7 biji bawang merah (potong-potong), 3 siung bawang putih (potong-potong), 1 buah tomat sedang (potong-potong), Garam secukupnya, 1 sendok minyak goreng (ini pilihan boleh juga tidak ditumis), Cara Membuatnya : Rebus daun sandanawa dan tulang rusuk dengan santan encer bila airnya kurang tambahkan air biasa, rebus sampai mendidih. Tumis bumbu yang sudah dipotong-potong setelah layu masukkan kedalam sayur diikuti garam dan santan kental, masak terus sambil diaduk-aduk sampai mendidih.
Kelompok makanan pelengkap :
1.   MANGGEMADA (GULAI JANTUNG PISANG). Bahan-bahan yang dibutuhkan : 1 buah jantung pisang kepok, 1 genggam kelapa parut (sangrai lalu dihaluskan), 1 gelas santan kental dari 1 kelapa, 300 gr udang (rebus tampa air, buang kulit dan kepalanya), 1 butir jeruk nipis (ambil airnya). Bumbu-bumbu (potong-potong sesuai selera) : 5 buah cabe keriting, 7 butir bawang merah, 5 buah belimbing wuluh, Garam secukupnya. Cara Membuatnya : Siangi jantung pisang (ambil bagian putihnya), Rebus sampai matang, angkat dan tiriskan, dipotong-potong  lalu diperas (buang air getirnya), Campurkan dengan potongan cabe, bawang merah, belimbing dan kelapa gongseng serta garam. Masukkan santan dan air jeruk nipis, terakhir masukkan udang yang sudah direbus.
Udang dapat digantikan dengan : Cumi atau Ikan Pari yang dipindang atau Cingur Sapi/Kulit yang dibakar terlebih dahulu.
2.   MBOHI JAME. Bahan-bahan yang dibutuhkan : ¼ kg mbohi mene (ikan teri basah yang sudah difermentasi), cuci lalu tiriskan, 1 sendok makan minyak goreng, 300 ml santan dari ½ buah kelapa, 1 genggam daun kemangi, 1 lembar sereh, 1 ruas jari lengkuas, 10 buah cabe rawit biarkan utuh, Garam secukupnya. Bumbu-bumbu (semuanya diiris-iris) : 5 cabe keriting, 10 butir bawang merah, 5 siung bawang putih, 1 buah tomat, 5 buah belimbing wuluh, 1 ruas jari kunyit, Cara membuatnya : Panaskan minyak dan tumis semua bumbu yang sudah diiris-iris diikuti sereh, lengkuas, setelah harum masukkan mbohi mene aduk aduk sebentar lalu masukkan santan, garam secukupnya dikira-kira garamnya mengingat mbohi mene sudah asin. Masukkan cabe rawit setelah matang dan santan berkurang masukkan kemangi lalu angkat. Kalau tidak ada mbohi mene bisa digantikan dengan ikan teri basah tetapi sebelum dimasak digarami terlebih dahulu dan biarkan menjadi layu (tidak perlu dimasukkan ke dalam lemari es) sampai hendak dimasak. Rasanya lebih segar.
3.   TUMI SEPI (TUMIS). Sepi adalah makanan khas Bima yang terbuat dari udang rebon (anak udang yang sangat kecil yang di Bima disebut tarsuku. Udang rebon difermentasi dengan garam saja sehingga mengeluarkan aroma khas. Bahan-bahan yang dibutuhkan : 2 sendok makan Sepi, 1 ruas jari lengkuas, 1 lembar sereh, 2 genggam kemangi, 1 sendok makan minyak goreng, 100 ml air. Bumbu-bumbu (Semuanya diiris-iris) : 10 butir bawang merah, 5 siung bawang putih, 1 buah tomat ukuran besar, 7 buah belimbing sayur, 5 buah cabe keriting, 1-15 buah cabe rawit biarkan utuh, Garam secukupnya, Gula pasir ½ sendok teh. Cara Membuatnya : Panaskan minyak, tumis semua bumbu yang sudah diiris masukkan daun sereh dan lengkuas setelah harum masukkan Sepi, garam secukupnya dan gula pasir, masukkan 100 ml air, aduk-aduk terus hingga matang. Sebelum diangkat masukkan cabe rawit dan kemangi biarkan cabe rawit layu setelah itu angkat. Siap dihidangkan dengan lalapan. Cocok dihidangkan bersama sayur asam atau sayur bening.
SEPI bisa juga dikonsumsi langung tanpa dimasak terlebih dahulu. Tambahkan cabe rawit (potong-potong) dan air jeruk purut, lebih sedap bila kulit jeruk purut diiris-iris dicampurkan dengan SEPI (sebelumnya jeruk purut dimemarkan dulu untuk membuang rasa getir). Atau juga bisa dicampurkan dengan mbohi dungga (sambal parado).
4.   DHOCO TOMA (SAMBAL TOMAT). Bahan-bahan yang dibutuhkan : 2 tomat (iris tipis-tipis), 1 timun (buang kulitnya, dicacah-cacah, buang bijinya), 3 buah cabe rawit (potong kecil-kecil, atau gerus kasar), 6 butir bawang merah, 1 jumput tauge pendek, Garam secukupnya. Cara Membuatnya : Cuci semua bahan-bahan. Campur semua bahan-bahan, aduk-aduk pakai sendok sampai tercampur dengan baik dan biarkan sebentar sebelum disantap agar bahan- bahan agak layu sehingga kalau disantap tidak kaku. (Cara instant agar cepat layu : bahan dicampur sambil sedikit diremas-remas).
5.   SIA DUNGGA (SAMBAL BAWANG). Bahan-bahan yang dibutuhkan : 10 butir bawang merah (potong melintang, agak tebal), 5 buah cabe boleh pilih cabe keriting atau rawit tergantung selera (potong melintang), Garam secukupnya, 2 jeruk nipis (ambil airnya), ¼ sendok gula (bila suka). Cara Membuatnya : Cuci semua bahan-bahan. Campur semua bahan-bahan, tiriskan lalu masukkan garam dan air jeruk nipis serta sedikit gula. Untuk tampak cantik bawang dicuci terlebih dahulu sebelum dipotong-potong. Dan juga bisa ditambahkan cabe merah besar yang dipotong melintang tipis sebagai hiasan.
6.   MBOHI DUNGGA (SAMBAL FERMENTASI JERUK NIPIS). Sambal ini khusus diproduksi di Desa Parado secara turun temurun. Sederhana saja bahan dan cara pembuatannya. Terbuat dari jeruk (jeruk khusus yang ada di Parado semacam jeruk Medan tapi rasanya asam) yang dibuang kulit dan bijinya serta diiris-iris lalu dicampurkan dengan garam. Dibiarkan selama berminggu-minggu (difermentasi). Jadilah sambal siap saji tahan bertahun-tahun.
Kelompok Penganan (Makanan kecil) :
1.   BINGKA DOLU. Bahan-bahan yang dibutuhkan : 500 gr tepung terigu, 500 gr telur, 400 gr gula pasir, 5 gelas santan dari 2 kelapa ukuran sedang, 1 gelas air pandan suji (untuk pewarna hijau), ½ sendok teh garam, Minyak untuk mengoles cetakan. Cara Membuatnya : Campur telur dan gula kemudian kocok sebentar sampai gula hancur dan berbuih (tidak sampai mengembang), Masukkan santan dan air suji serta garam dan aduk-aduk, Masukkan terigu sedikit demi sedikit, aduk terus sampai tercampur dengan baik, Panaskan cetakan, olesi dengan minyak atau mentega setelah panas tuangi adonan setengah sampai tiga per empat cetakan saja (jangan penuh), tutup. Setelah matang angkat dengan menggunakan 2 sendok makan. Pastikan cetakan terbuat dari kuningan yang menghantarkan panas dengan baik.
2.   SRIKAYA. Bahan-bahan yang dibutuhkan : 500 gr telur, 400 gr gula merah, 4 gelas santan dari 4 kelapa ukuran sedang, ½ sendok teh garam, 1 ruas jari kayu manis, 5 lembar daun pandan, 1 loyang atau mangkok tahan panas, Dandang atau panci ukuran besar (yang memuat loyang). Cara Membuatnya : Rebus gula merah dengan segelas air, masukkan kayu manis dan daun pandan. Setelah gula cair angkat, dinginkan lalu saring. Kocok telur sebentar (kocok tangan saja, jangan sampai mengembang) setelah itu campurkan dengan santan dan gula serta garam, aduk-aduk sampai tercampur dengan baik. Masukkan adonan ke dalam loyang, Siapkan dandang berisi air untuk merebus. Taruh loyang berisi adonan ke dalam dandang dengan posisi air merendam setengah sampai tiga per empat loyang. Rebus selama 1-2 jam (periksa airnya sekali-sekali jangan sampai habis (tambahkan bila perlu). Pastikan air merendam loyang berisi adonan untuk mendapatkan tekstur srikaya yang lembut dan berserat bolong-bolong.

Mai ta kabua mena ngaha dambe dohoe……..cina ro angi.
Dei samada mena kaita rasa ndai mbojo ma ntika raso.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tinggalkan komentar mengenai postingan saya ini..!?!