Adalah dia yang hidup dengan terlahir cacat dalam hidupnya,, dia juga manusia sama sepertimu,, yang dilahirkan dari dalam rahim seorang ibu.. yang menangis, bersedih n tertawa.. dalam keterbatasan bagian tubuh dia masih menyempatkan diri untuk melanjutkan hidup..
Ejekan n omelan orang2 disekitarnya,, telah membuat dia begitu pahit dalam menjalani hidup nie... terkadang dia sangat putus asa dalam bersosialisasi dengan masyarakat karena keterbatasannya itu.. tidak lagi punya semangat untuk hidup... akan tetapi, ia masih mengenang alasan mengapa ia harus hidup disini,,
Dengan satu tangan dan kaki yang tak berjari,, dia coba bangkit dan berdiri d atas kekurangan yang ia miliki.. iya bertekad bahwa keterbatasan bukanlah hambatan untuk membuat orang tersebut semakin terpuruk... senyum kecil yang melekat di bibir dan wajahnya,, kini mekar terpancar sebuah hati yang ikhlas atas anugrah hidup nie.. dia kini bersemangat melanjutkan hidup.. mencoba berbaur dengan masyarakat di sekitarnya...
lalu apa pelajaran yang bisa kamu ambil dalam tulisan nie kawan2...!?! apakah kamu yang terlahir normal itu akan kalah bersaing dengan dia yang hanya seorang cacat.. kebesaran hati,, keikhlasan serta keberanianlah yang akan membuat kita mampu menutupi semua kekurangan yang kita miliki.. jadi, tetaplah semangat teman2q,, hidup nie terlalu berharga hanya untuk sebuah keputus asaan..
Tunjukkalah,, kepada dunia,, alasan mengapa kau di lahirkan di dunia nie.. maka semangatlah menghadapi hidup nie,, karena hidup adalah sebuah jawaban dari pertanyaan mengapa kau disini...........!!!
Semangat itu dalam artian memang harus melanjutkan hidup yang telah diberikan ole Yang Maha Pencipta... Tapi... terlepas dari itu, manusia telah mulai melupakan tujuan Allah menciptakannya, mereka (termasuk kita mungkin) sudah mulai sering berlomba-lomba dalam kemaksiatan, dalam keduniawian, bukankah ini artinya kita semua tetap bersemangat???!!! meski semangat yang dikatakan "salah kaprah' krn ditujukan utk saesuatu yg negatif... Nah.. Pertanyannya, dalam kondisi yang sedemikian rupa itu masihkah kita harus semangat? Haruskah kita bersemangat hanya untuk menambah dosa? Mais ingatkah kita dengan tujuan kita lahir di dunia ini?
BalasHapus