(Sekedar
intermezzo)
Sudah
jelas terlihat bahwa aku tak menambatkan diriku dibawah panji-panji organisasi
manapun,, aku bukan aktivis LSM, HMI, IMM dan lain sebagainya yang berorientasi
terhadap aspirasi rakyat. Aku bergerak secara tunggal dan aku percaya bahwa aku
mampu memegang tonggak suatu perubahan (revolusi) kearah yang positif.. aku tak
percaya lagi tentang kebersamaan. Aku telah tau banyak,, tentang kemunafikan
para aktivis-aktivis masa kini,, saat masih menjadi mahasiswa dengan lantangnya
mereka berdemo menyampaikan aspirasi rakyat sampai-sampai berbuat anarkis,,
tapi setelah dapat jabatan dan duduk manis dibelakang meja mereka tak ubahnya
keledai bebal,, aku muak melihat kemunafikan seperti ini. Aku tau,,
gerakan-gerakan revolusi yang diusung sang revolusi kuba che guevara sudah
cukup menjadi peganganku dengan turut berjuang langsung bersama rakyat miskin,,
bersama soe hok gie juga aku belajar banyak tentang keberanian melawan dan
mengkritik para pejabat pemerintah yang sistemnya tak berpihak pada rakyat
kecil meski dulu aku pernah ikut membantunya untuk meraih tampuk kekuasaan itu (Ark).
Dibawah
ruang sunyi dan keheningan,, untuk saat ini aku Cuma bisa mengkritik penguasa
lewat tulisan,, walau kata-kata yang tercantum masih bahasa orang awam itu
adalah kebanggaan tersendiri bagiku,, kejujuran dan apa adanya sudah cukup
menggambarkan tentang diriku.. aku tidak terlalu memiliki idealisme seperti
kebanyakan orang. Tapi aku lebih suka berpikir tentang target yang hendak
dicapai tanpa terbelit-belit.
Aku
bersama pejuang revolusi lainnya, yakni dari kalangan kaum miskin nusantara
telah bersama-sama mengaungkan suatu pertempuran terhadap system kapitalisme,
neoliberal yang ujung-ujungnya berdampak terhadap kaum miskin nusantara.
Aku
tak mengatakan bahwa hukum itu tak penting,, tapi yang aku tau bahwa untuk
memberikan hukuman kepada tersangka atau pelaku korupsi adalah dengan
memvonisnya ditempat,, apa yang kulakukan itu memang melanggar HAM dan
semena-mena tapi hukum rimba akan selalu berlaku bagiku, karena telah banyak
aku lihat penegak-penegak hukum saat ini, melecehkan kekuatan hukum atas nama
uang dan kekuasaan,, maka aku deklarasikan bahwa “yang kuatlah yang mengendalikan yang
lemah..” memang dalam hukum dan tatanan hidup mereka lebih
dilindungi dan dipandang tapi semua yang namanya ketidakadilan penindasan harus
mendapat ganjaran yang setimpal dariku..!!!
Ingatlah
para penguasa bejat nusantara,, 5 atau 6 tahun lagi kalian akan mendengar
namaku melakukan gerakan pemberontakan massal nusantara,, karena hukum agraria
cuma berpihak pada pengusaha sudah jelas itulah harga mati bagiku untuk
diperangi lebih dulu..!!! Cuma ada 2 pilihan bagimu hai,, para pengusaha
bejat,, “Meninggalkan Tanah Nusantara Tempat Perusahaanmu Berdiri Atau
Berperang Melawan Gerakan Xanamiara”(Ark).