Saat kita menulis I Love U Papa, I Love U Mama, itulah kesuksesan orang tua kita mendidik kita. Dari masa kandungan mama papa menjaga dan memenuhi kebutuhan kita, sampai 9 bulan menjelang menantikan hadirmu bersama tangis-tangis kebahagiaan. Ketika kamu balita dengan sigapnya selama 24 jam non_stop mereka masih tak kena jenuh menjaga dan merawat kita, kadang saat kita menangis di tengah malam ibunda terjaga menggendong dan bahkan menyusui kita, kadang papa dengan masih menguap-nguap menahan kantuk ikut serta dalam menjaga kita.
Ketika kita beranjak kanak-kanak dan mulai berdiri serta berjalan mereka masih setia menemanimu, menjagamu, dan bahkan bermain bersamamu pelukan saying serta ciumnya kadang mewarnai hari-harimu saat itu. Kemudian saat kamu menginjak remaja mereka masih tetap menjaga , memenuhi dan memperingatkanmu. Nasihat-nasihat bijaknya masih mewarnai hari-hari kita masa itu dan mungkin sebagian dari kita ada yang kupingnya panas mendengar nasihat mereka.
Kini saat ini kita telah beranjak dewasa dan usia merekapun semakin bertambah tua. Kita sudah menguasai banyak ilmu serta komunikasi tingkat tinggidan apa yang kita lakukan akan selalu kita anggap benar meski sesungguhnya terselip sebuah kekeliruan.
Saat kita dewasa dan melakukan sesuatu seorang diri , masihkah kita mendengar nasihat dan pemberian bijak mereka..? saat kau dewasa kebutuhanmu masih di penuhi bahkan tak segan-segan diantara mereka rela bekerja keras de4mi untuk memenuhi keinginan kita. Tetapi adakah diantara kita pernah berucap terima kasih atas pemberian mereka..? atau berucap syukur bahwa mereka menjadi orangtua kita..!?! atau diantara kita adakah yang merasa malu dengan pekerjaan-pekerjaan mereka hanya sebagai seorang buruh atau pegawai rendahan…!?!
Jangan pernah berkecil hati atas pekerjaan-pekerjaan seperti itu karena bagaimanapun hasil dari jerih payahnya itu masih mampu membuatmu untuk mendapatkan sepiringnasi. Setiap takdir telah ditetapkan meski sesungguhnya kita di tuntut bahwa tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum selagi mereka masih tak mau berusaha. Jika takdir yang di tentukan ilahi pa-pasan untuk orang tua kita itulah ketetapan ilahi.
Kini di saat ini orang tua kita telah tua rentan bahkan berjalanpun mereka sudah tak mampu, pandangan matanyapun kadang-kadang kabur, bahkan ingatannyapun perlahan menghilang.tetapi hati mereka masih akan tetap sama dari sejak kamu lahir sampai mungkin ajal datang menjemputnya.
Saat mereka kini tua rentan janganlah kamu mencemooh mereka dengan kata-kata kasar ketika mereka mau berjalan-jalan, karena saat kamu bayi dulu dengan segenap kasih sayangnya mereka mengajarimu bagaimana cara berjalan dan berbicara meski kata yang kau kuasai saat itu hanya “ mama “ dan “ papa “. Janganlah kamu memarahi mereka ketika mereka sedang makan bersamamu sebab tumpahnya air di meja atau pecahnya piring atau gelas oleh mereka, karena saat kau masih kanak-kanak dulu saat kau pecahkan kaca jendela rumah tetanggamu atau merusak tanaman milik tetanggamu, mereka dengan sabar dan dermawannya mendengar cacian maki dan mengganti barang-barang tetangga yang rusak olehmu dan sikap mereka terhadapmu hanya tersentum dan berharap bahwa inilah pengalaman yang akan membuatmu menjadi orang sukses. Janganlah kau acuh tak acuh terhadap mereka saat mereka mau mandi atau buang hajat, karena saat kamu kecil dulu mereka dengan kasih sayangnya tak kenal letih memandikan dan menggantikan popokmu. Janganlah kamu abaikan mereka membiarkan mereka sendiri tak berteman, karena saat kamu kecil dulu mereka untuk menghilangkan penat dan kejenuhanmu rela meluangkan waktu dan mengabaikan pekerjaannya demi untuk mengajakmu bermain dan berdongeng.
Muliakanlah ibu bapakmu seperti mereka memuliakanmu dengan segenap kasih saying yang mereka miliki. Muliakanlah ibu bapakmu meski saat kamu kecil dulu kadang terabaikan olehnya. Muliakanlah mereka melebihi kemuliaanmu pada orang-orang yang kau cintai. Tuhanmu akan melaknatmu ketika kedua orang tuamu kau campakkan. Percayalah laknat tuhanmu adalah bersumber dari laknat ibu bapakmu. Hargailah orang tuamu sama ketika mereka membawamu dan bercerita kepada tetanggamu tentang tingkahmua yang lucu saat6 kamu bayi. Mereka tidak pernah berharap jasa apapun padamu. Namun, mereka hanya mempunyai satu saja keinginan yakni ingin melhat kau menjadi orang sukses. Mereka tak menuntutmu membalas jasa ketika mereka 24 jam non-stop menjaga dan merawatmu.
Hari dimana kini mereka telah pergi, mereka tidak berharap kau menangis menitikkan air matamu..mereka tak berharap kau tancapkan batu nisan, taburan bunga dan sekendi air di atas pusaranya..doakanlah mereka, jaga tingkah lakumu di dunia ini, rajinlah ibadah dan jadilah orang yang berguna serta bermanfaat bagi orang-orang di sekitarmu..hanya itu dan itulah harapan orang tua kita terhadap kita. Saat mereka telah pergi bimbinglah anak-anakmu seperti bimbingan bijak mereka. Karena anak-anakmu saat ini adalah cerminan wujudmu di saat itu.
Bagi kamu-kamu yang kehilangan orang tua do’akanlah keselamatan mereka, rajinlah ibadah dan bertingkah laku baiklah di dunia ini karena amalan untuk orang tua yang telah tiada adalah adanya anaknya yang sholeh yang selalu mendoakanya.
Dan bagi kamu-kamu yang masih memiliki orang tua yang saat ini masih mengabaikan mereka, cep0at-cepatlah bersimpuh di kakinya dan memohon ma’aflah kepada mereka atas segala tingkah khilafmu selama ini. Karena saat kau tua rentan seperti itu kalian akan berkata kepada anak-anakmu..” sayangilah aku anakku, jangan abaikan aku, tetaplah menemaniku sampai kelak ajal menjemputku….!!!”.
Kesempatan hanya datang satu kali saja..saat kau sia-siakan kesempatan itu..itulah penyesalan bagi mereka orang-orang yang merugi..!!!