Posisi Kiper (penjaga gawang) :
kesalahan fatalku dalam posisi ini adalah takut dengan tendangan keras, selalu suka memblok bola sehingga bola2 hasil pantulan dariku selalu sigap dimanfaatkan oleh penyerang lawan...
solusinya: melatih mata untuk tidak takut pada tendangan keras, berusaha menangkap bola.
Posisi Bek:
dalam posisi ini, kelemahanku adalah staminaku yang kurang dibawah rata-rata, kecepatan kurang sehingga penyerang lawan sukar di kejar, sering melakukan umpan-umpan salah....
solusinya: saya akan berusaha melatih fisik saya secara bertahap, melatih stamina secara bertahap dan berusaha menjaga posisi-posisi ideal.
Posisi Penyerang:
di posisi ini kelemahan saya adalah tak bisa mengontrol bola atas, sering ragu melakukan shooting(tendangan).
solusinya: berlatih dengan maksimal lagi, terus melatih tendangan jarak jauh.
hal yang aku butuhkan dalam sepak bola adalah stamina dan kecepatan diatas rata2,, untuk menunjang kemampuan dribbling bola ku...!!!
Rabu, 17 Oktober 2012
Jumat, 05 Oktober 2012
RAUNGAN PARA PESAKITAN..!!!
sekali lagi aku tegaskan pada diriku,, aku tidak butuuh ijazah,, yang
aku butuhkan adalah ilmu pengetahuan terapan yang bisa ku aplikasikan
dalam hidupku.. masa bodoh aku nda dapat ijazah atau titel sarjana,, klo
pada akhirnya harus menjadi pengangguran..!!!
aku ingin
membuktikan,, bahwa tanpa ijazah aku bisa hidup dan bekerja,, baik itu
dibawah instansi pemerintah atau swasta ataupun dalam kemandirianku,,
persaingan hidup selalu membuatku bersemangat,, ingin sekali dihadapkan
pada sebuah situasi yang tak mampu aku hadapi,, aku ingin mengeluarkan
potensi tersembunyiku,, aku nda mau lagi berada dalam bayang2
pengetahuan otodidakku..!!!
sarjana yang hanya berbekal titel sarjana,, sudah menumpuk ditiap sudut
negeri ini,, tapi apa yang terjadi,,!?! indonesia tidak pernah maju2,,
buktikanlah padaku keberadaan sarjana bisa membawa suatu perubahan yang
positif..
dilema hidupku,, sebagai jangkar dalam keluargaku dan
sebagai penyokong ekonomi keluargaku waktu ku masih belia,, akan berani
berkata pada harii ini,, bahwa aku akan pulang dengan membawa perubahan
dari sisi lingkungan dan sandang pangan..!!!
para sarjana bisa
tertawa melihatku saat ini,, yang masih bergelut dengan buku.. tapi
percayalah,, aku tetaplah aku,, jalan hidupku menuntunku pada jalan
impianku,, dan jalan kalian membawa kalian pada jalan impian kalian,,
hari ini aku masih bersemangat,, hal2 baru terus mengobarkan perjuangan
akan cita2ku,, jika ditanya aku jadi apa,, pasti dengan lantang aku
menjawab,, menjadi orang sukses dari segala bidang yang ada,, semoga
tuhan bisa memeluk mimpiku menjadi sebuah kata amin dan pengabulan....
sarjana yang hanya berbekal titel sarjana,, sudah menumpuk ditiap sudut negeri ini,, tapi apa yang terjadi,,!?! indonesia tidak pernah maju2,, buktikanlah padaku keberadaan sarjana bisa membawa suatu perubahan yang positif..
dilema hidupku,, sebagai jangkar dalam keluargaku dan sebagai penyokong ekonomi keluargaku waktu ku masih belia,, akan berani berkata pada harii ini,, bahwa aku akan pulang dengan membawa perubahan dari sisi lingkungan dan sandang pangan..!!!
para sarjana bisa tertawa melihatku saat ini,, yang masih bergelut dengan buku.. tapi percayalah,, aku tetaplah aku,, jalan hidupku menuntunku pada jalan impianku,, dan jalan kalian membawa kalian pada jalan impian kalian,,
hari ini aku masih bersemangat,, hal2 baru terus mengobarkan perjuangan akan cita2ku,, jika ditanya aku jadi apa,, pasti dengan lantang aku menjawab,, menjadi orang sukses dari segala bidang yang ada,, semoga tuhan bisa memeluk mimpiku menjadi sebuah kata amin dan pengabulan....
BERMIMPILAH..!!!
percaya
atau nda percaya suatu saat manusia akan memiliki cahaya sendiri,,
caranya!?! carax yakni dengan mengotak-atik gen kunang2 ke gen manusia,,
mungkin teknologi saat ini belum begitu mendukung,, tapi aku percaya
tak ada yang tak mungkin ketika kekuatan kun fayakun diterapkan dalam
setiap detik kehidupan ini,,
suatu saat nanti aku bisa
bermimpi,, bisa melihat seorang manusia yang dapat menyembuhkan lukax
dengan sendiri tanpa bekas dengan memasukkan gen tikus dari daerah yang
harus q rahasiakan dulu asalnya..
tak menutup kemungkinan,,
semua yang tak masuk akal di dunia ini akan terwujud menjadi nyata..!!!
percayalah,, kekuatan keyakinan itu amat besar tak berbatas,, cuma
pikiran2 kerdil kitalah yang membuat sesuatu yang sebenarnya nyata hanya
menjadi sebuah bentuk pesimistis yang tak berwujud..!!!
bermimpilah,, maka tuhan akan membalut mimpi2mu itu dengan sebuah kenyataan dikemudian hari..!!!!
Kamis, 06 September 2012
TENTANG PEMBEBASAN
Jika
kalian punya hati,, maka, perlihatkanlah rasa iba kalian pada mereka.. kita dan
mereka adalah satu, terlahir dari ras, suku dan nenek moyang yang sama (ark).
Hak-hak
mereka dirampas,, disini, di depan mata kita,, jerit dan tangis anak bangsa ini
menggetarkan sudut vital negeri ini. Pernahkah, kau pertanyakan pada diri kalian
kawan-kawan,, tentang alasan kau dilahirkan saat ini..!?! sadarilah kawan,, kau
dilahirkan untuk menjadi pejuang,, seseorang yang dating karena panggilan hati
pada saat yang dibutuhkan tanpa ada sedikitpun rasa pamrih.
Negeri
ini butuh perubahan kawan,, perubahan yang mampu membawanya kepada kehidupan
makmur yang aman sentosa,, mungkin,, kalau bukan kita sekarang yang
merubahnya,, trus, siapa lagi yang akan menjaga dan melindungi negeri ini..
kita adalah Indonesia yang terlahir dari segala bentuk perbedaan yang ada..!!!
Bangunlah
penggerak muda bangsaku,, disini mari kita sama-sama menyingkirkan musuh,,
musuh yang merampas hak milik kita,, kalau kita ditindas,, bangun dan lawanlah.
Bangkitlah pemuda bangsaku,, ayo, kita sama-sama hadang ketidakadilan akibat
kepentingan golongan tertentu.
Di
jalanan telah kau dengarkan nyanyian-nyanyian sendu dari anak jalanan.,, di
pinggir jalan yang tak teduh,, kau pasti melihat mereka merentangkan dan
melelapkan mimpi-mimpi suci mereka.. tiap jalan yang kau susuri saat ini,,
adalah sebuah hamparan ketidak adilan hidup yang telah diciptakan dengan
sengaja.. mimpi mereka mengecap dunia pendidikan,, harus terhenti dan terhadang
oleh mahal dan sulitnya biaya dan administrasi pendidikan,, sedangkan para
penguasa yang menyalahgunakan jabatannya,, duduk bersimpuh manis di belakang
meja kerjanya,, sambil terus mengobral kekuasaannya pada pihak-pihak yang
berduit.
Di
negeri surga ini,, anak-anak negeri ini menangis,, meneteskan air mata
penindasan. Tanah-tanah dan bangunan-bangunan rakyat digusur atas nama
pembangunan dan hak milik perusahaan .. dari tahun ketahun hal seperti ini
seringkali berulang-ulang..
Ku
tau,, melawan dengan fisik saja kita tak mungkin menang atas mereka,,
bandit-bandit penguasa tirani harus kita hadang,, hurus kita usir atau bahkan
kita sadarkan. Ayo,, kita sama-sama turun ke jalan meneriakkan orasi-orasi kita,, ayo,, kita minta
hak kita,, atas kewajiban yang telah kita tunaikan. Lantangkanlah suara-suaramu
kawan,, lantangkanlah tentang sebuah pembebasan..!!!
Bangkitlah
muda-mudi bangsa ku,, mari sejenak kita lupakan asmara dan keegoan kita
masing-masing.. Indonesia butuh kita,, butuh pemuda-pemudi pemberani seperti kalian,,
yang dimana ada kesalahan bersedia dengan lantangnya berteriak kepada penguasa.
Indonesia butuh kita,, setiap waktu negeri ini membutuhkan anak-anak muda
seperti kalian yang mampu memerah dan memutihkan kembali sang saka serta
merekatkan kembali “ Bhineka Tunggal Ika ” yang sempat
terberai dipangkuan ibu pertiwi tercinta ini…!?!
Selasa, 07 Agustus 2012
KISAH LELAKI PENDONOR
Tiba-tiba seorang cewek dating ke kosnya si cowok dan langsung menampar
si cowok yang pada saat itu sedang ngumpul sama teman-temannya..
sepintas aku mendengar percakapan antara si cewe dan cowok..!!!
Cewe : mengapa kau lakukan semua ini.. (sambil memeluk si cowok)
Cowok : aku Cuma ingin melihat kau tetap tersenyum (jawab si cowok singkat)
Cewe : tapi itu semua akan membuat dirimu menderita (sanggah si cewek sambil menangis )
Cowok : aku tidak akan pernah menyesalinya,, karena itulah harapan
terbesar hidupku,, adalah pengen melihat kau terus hidup menggantikan
hari-harimu yang kelam dulu sebelum kita berjumpa,, aku ingin kau
merasakan akan indahnya dunia ini.
Cewe : (si cewe terus menangis dalam pelukan cowok itu)
Cowok : dulu aku pernah berkata padamu,, bahwa aku ingin hatiku bisa hidup dalam dirimu, dan sekarang sudah terwujud.
Cewe : (si cewe mulai mengangkat baju si cowok dan melihat bekas luka
jahitan di tubuh si cowok,, si cewe pun menangis makin menjadi )
Cowok : sudahlah ,, jangan kau menangis lagi,, akupun turut senang bisa
memiliki hati seorang yang ku saying dalam diriku,, aku bisa merasakan
akan kelembutan hatimu yang dulu sangat di dambakan oleh orang-orang
disekitarmu. Hatimu benar-benar damai (lanjut si cowok).
Cewe :
( si cewek tersungkur dan memeluk kaki si cowok sambil berkata) bawalah
aku bersamamu,, aku ingin hidup denganmu(si cewek masih terus
menangis).
Cowok : kita tak mungkin bisa tuk bersama lagi,, aku
harap kau mengerti akan keadaan kita yang berbeda saat ini,, aku harap
kau bisa bahagia dengan seseorang yang menemanimu diruang operasimu
kemarin.
Hidup terasa tak adil ketika cinta tak berpihak pada 2
insan yang saling mencinta,, tapi, untuk kebaikan bersama mereka
akhirnya harus hidup terpisah satu sama lain.. tak lama kemudian
terdengar kabar,, bahwa, penyakit hati milik si cewe dalam tubuh si
cowok sudah semakin parah dan menggorogotin tubuh si cowok.. sehingga
akhirnya si cowok pun meninggal dunia.
Si cowok yang rela
mendonorkan hatinya demi untuk membuat si cewek bisa terus hidup untuk
waktu yang sangat lama,, akhirnya meninggal dalam keadaan damai.
Mendengar hal itu akupun tersungkur dan mengagumi betapa kebesaran hati
si cowok menyadarkan aku. Aku mulai bergumang seorang diri,, dunia ini
banyak mengisahkan tentang pengorbanan,, tapi, baru kali ini aku
mendengar tentang seorang lelaki yang rela menukarkan hatinya yang sehat
dengan hati seorang gadis yang tengah digerogotin oleh penyakit
misterius,, hanya demi keinginannya melihat gadis yang dicintainya tetap
hidup dan merasakan kebahagiaan dunia ini..!!!
Jumat, 03 Agustus 2012
GERAKAN XANAMIARA
(Sekedar
intermezzo)
Sudah
jelas terlihat bahwa aku tak menambatkan diriku dibawah panji-panji organisasi
manapun,, aku bukan aktivis LSM, HMI, IMM dan lain sebagainya yang berorientasi
terhadap aspirasi rakyat. Aku bergerak secara tunggal dan aku percaya bahwa aku
mampu memegang tonggak suatu perubahan (revolusi) kearah yang positif.. aku tak
percaya lagi tentang kebersamaan. Aku telah tau banyak,, tentang kemunafikan
para aktivis-aktivis masa kini,, saat masih menjadi mahasiswa dengan lantangnya
mereka berdemo menyampaikan aspirasi rakyat sampai-sampai berbuat anarkis,,
tapi setelah dapat jabatan dan duduk manis dibelakang meja mereka tak ubahnya
keledai bebal,, aku muak melihat kemunafikan seperti ini. Aku tau,,
gerakan-gerakan revolusi yang diusung sang revolusi kuba che guevara sudah
cukup menjadi peganganku dengan turut berjuang langsung bersama rakyat miskin,,
bersama soe hok gie juga aku belajar banyak tentang keberanian melawan dan
mengkritik para pejabat pemerintah yang sistemnya tak berpihak pada rakyat
kecil meski dulu aku pernah ikut membantunya untuk meraih tampuk kekuasaan itu (Ark).
Dibawah
ruang sunyi dan keheningan,, untuk saat ini aku Cuma bisa mengkritik penguasa
lewat tulisan,, walau kata-kata yang tercantum masih bahasa orang awam itu
adalah kebanggaan tersendiri bagiku,, kejujuran dan apa adanya sudah cukup
menggambarkan tentang diriku.. aku tidak terlalu memiliki idealisme seperti
kebanyakan orang. Tapi aku lebih suka berpikir tentang target yang hendak
dicapai tanpa terbelit-belit.
Aku
bersama pejuang revolusi lainnya, yakni dari kalangan kaum miskin nusantara
telah bersama-sama mengaungkan suatu pertempuran terhadap system kapitalisme,
neoliberal yang ujung-ujungnya berdampak terhadap kaum miskin nusantara.
Aku
tak mengatakan bahwa hukum itu tak penting,, tapi yang aku tau bahwa untuk
memberikan hukuman kepada tersangka atau pelaku korupsi adalah dengan
memvonisnya ditempat,, apa yang kulakukan itu memang melanggar HAM dan
semena-mena tapi hukum rimba akan selalu berlaku bagiku, karena telah banyak
aku lihat penegak-penegak hukum saat ini, melecehkan kekuatan hukum atas nama
uang dan kekuasaan,, maka aku deklarasikan bahwa “yang kuatlah yang mengendalikan yang
lemah..” memang dalam hukum dan tatanan hidup mereka lebih
dilindungi dan dipandang tapi semua yang namanya ketidakadilan penindasan harus
mendapat ganjaran yang setimpal dariku..!!!
Ingatlah
para penguasa bejat nusantara,, 5 atau 6 tahun lagi kalian akan mendengar
namaku melakukan gerakan pemberontakan massal nusantara,, karena hukum agraria
cuma berpihak pada pengusaha sudah jelas itulah harga mati bagiku untuk
diperangi lebih dulu..!!! Cuma ada 2 pilihan bagimu hai,, para pengusaha
bejat,, “Meninggalkan Tanah Nusantara Tempat Perusahaanmu Berdiri Atau
Berperang Melawan Gerakan Xanamiara”(Ark).
Rabu, 01 Agustus 2012
AKU DAN MIMPI BESARKU..!!!
aku,, mungkin hanyalah manusia yang tak sanggup untuk berunjuk dan bersaing dimuka bumi ini.. setiap langkah yang terpijatkan hanyalah memenuhi ambisi sebuah kebebasanku. aku selalu diberi pilihan oleh diriku sendiri,, berunjuk dan memberikan kesempatan pada diri sendiri pada hari ini atau tetap berdiri diam dalam kebekuan bahasaku..!!!
tiap konflik yang terjadi saat2 ini, terkadang menyentuh nuraniku,, seakan hatiku menggerakkan setiap kelemahan dalam diriku.
mungkin untuk saat ini aku harus memilih untuk tetap berdiam di tempat ku. kediamanku bukan berarti emas seperti banyak dikatakan orang,, tapi benar2 karena kemampuanku yang masih memang serba terbatas.
aku,, tak mungkin membiarkan diriku melangkah maju dalam keterbatasan ilmu dan kekakuan bahasa yang aku miliki,, membiarkannya mengalir begitu saja menerima setiap proses yang belum saatx aku lalui.. walau aku punya semangat yang mampu membangkitkan semangat dalam diriku sendiri..
keterdesakan diriku oleh masalah dan konflik,, makin membuat ruang gerakku terbatasi. tak bisa berbuat apa2. aku coba bertahan dalam kediamanku untuk waktu yang masih sangat lama,, tapi semakin hari pikiranku tak kuat lagi menerima perlakuan konlik yang membatasi ruang gerakku,, aku ingin bebas,, itulah keinginanku,, setelah lama aku berpikir dalam ruang konflik yang menyempitkan ruang gerakku,, akhirnya aku putuskan,, untuk terus melawan dan melangkah maju..
filosofi sepak bola dan suatu proses membuat aku semakin matang dalam maju dan mengalir apa adanya,, meski aku membiarkan diriku mengalir apa adanya,, tetap saja target untuk impian besarku telah aku canangkan dalam proses yang akan aku lalui.. untuk menjadi hebat tak perlu punya kekuatan besar dan kepintaran orasi serta intelektual di atas rata2.. karena yang aku tau,, terus maju dan memberikan kesempatan pada diriku untuk terus berkembang melalui sebuah proses yang datangx selalu bertahap,, itulah yang memang dibutuhkan oleh setiap jiwa yang memang benar2 mau berubah..!!!
AKU DAN MIMPI BESARKU..!!! akan berusaha membuat sejarah,, dimana anak manusia yang tak punya basic seorang aktivis,, tak tak punya basic seorang orator dan yang tak punya basic seorang intelektual yang mumpuni,, datang menaklukan dunia,, dan memperkenalkan pada dunia bahwa inilah diriku,, telah bergerak dan berdiri dipuncak yang tertinggi,, dipuncak impian yang bernama...... kabuju..!!!
tiap konflik yang terjadi saat2 ini, terkadang menyentuh nuraniku,, seakan hatiku menggerakkan setiap kelemahan dalam diriku.
mungkin untuk saat ini aku harus memilih untuk tetap berdiam di tempat ku. kediamanku bukan berarti emas seperti banyak dikatakan orang,, tapi benar2 karena kemampuanku yang masih memang serba terbatas.
aku,, tak mungkin membiarkan diriku melangkah maju dalam keterbatasan ilmu dan kekakuan bahasa yang aku miliki,, membiarkannya mengalir begitu saja menerima setiap proses yang belum saatx aku lalui.. walau aku punya semangat yang mampu membangkitkan semangat dalam diriku sendiri..
keterdesakan diriku oleh masalah dan konflik,, makin membuat ruang gerakku terbatasi. tak bisa berbuat apa2. aku coba bertahan dalam kediamanku untuk waktu yang masih sangat lama,, tapi semakin hari pikiranku tak kuat lagi menerima perlakuan konlik yang membatasi ruang gerakku,, aku ingin bebas,, itulah keinginanku,, setelah lama aku berpikir dalam ruang konflik yang menyempitkan ruang gerakku,, akhirnya aku putuskan,, untuk terus melawan dan melangkah maju..
filosofi sepak bola dan suatu proses membuat aku semakin matang dalam maju dan mengalir apa adanya,, meski aku membiarkan diriku mengalir apa adanya,, tetap saja target untuk impian besarku telah aku canangkan dalam proses yang akan aku lalui.. untuk menjadi hebat tak perlu punya kekuatan besar dan kepintaran orasi serta intelektual di atas rata2.. karena yang aku tau,, terus maju dan memberikan kesempatan pada diriku untuk terus berkembang melalui sebuah proses yang datangx selalu bertahap,, itulah yang memang dibutuhkan oleh setiap jiwa yang memang benar2 mau berubah..!!!
AKU DAN MIMPI BESARKU..!!! akan berusaha membuat sejarah,, dimana anak manusia yang tak punya basic seorang aktivis,, tak tak punya basic seorang orator dan yang tak punya basic seorang intelektual yang mumpuni,, datang menaklukan dunia,, dan memperkenalkan pada dunia bahwa inilah diriku,, telah bergerak dan berdiri dipuncak yang tertinggi,, dipuncak impian yang bernama...... kabuju..!!!
Setelah Mengingat,, Menimbang dan Memutuskan :
"ternyata orang yang berpikir dewasa belum tentu bersikap layakx orang dewasa,, opini saya ini diperkuat oleh banyakx diantara kita yang sering membicarakan aib/kesalahan satu sama lain,, yang jelas2 menurut saya pribadi itu adalah tindakan kekanak2an,, untuk apa mencari kesalahan dan membicarakan kesalahan orang lain yang pada ujung2x tidak menghasilkan solusi untuk objek yang diperbincangkan..!!!
" dewasalah dalam berpikir,, dan dewasalah bertindak,, kawan2,, kalau memang tidak penting dan bermanfaat lebih baik diam,, karena diam adalah emas,, saya ulangi lagi DIAM ADALAH EMAS..!!!
Rabu, 04 Juli 2012
“Teknik Perbanyakan Bibit Jati (Tectona grandis Linn. f.) melalui Kultur Jaringan di Pusat Penelitian dan Pengambangan Sumber Daya Hutan".
BAB
I
PENDAHULUAN
I.I.
Latar Belakang
Tanaman jati merupakan
tanaman yang memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi, karena tanaman jati
dapat dibuat sebagai bahan bangunan dan meubel yang memiliki kualitas dan kelas
pasar yang cukup tinggi. Tanaman jati tergolong tanaman yang dapat tumbuh
dengan baik di hutan tropis, dan tidak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik
di hutan hujan.
Tanaman jati termasuk
dalam famili verbenaceae, dimana daerah penyebarannya meliputi; Negara-negara
India, Birma, Kamboja, Thailand, Malaysia dan Indonesia. Di Indonesia jati
dapat tumbuh dengan baik di beberapa daerah seperti Jawa, Muna, Buton, Maluku
dan Nusa Tenggara.
Dengan semakin
tingginya kebutuhan masyarakat akan jati, maka menyebabkan pembudidayaan
tanaman jati harus ditingkatkan agar menghasilkan produksi yang seimbang dengan
kebutuhan pasar terhadap kayu jati tersebut. Oleh karena itu,
penelitian-penelitian tentang pembudidayaan jati harus terus dilakukan untuk
menemukan metode yang tepat dengan hasil yang baik serta biaya yang relatif
murah.
Secara umum, tanaman
jati dapat dibudidayakan secara generatif dan vegetatif. Dimana pembudidayaan
jati secara generatif dapat dilakukan dengan cara memperbanyak tanaman jati
melalui biji yang ditanam secara langsung, sedangkan pembudidayaan tanaman jati
secara vegetatif dapat dilakukan dengan cara memperbanyak tanaman jati tersebut
menggunakan bagian-bagian atau organ dari tanaman jati tersebut.
Di Pusat Penelitian dan
Pengembangan Sumber Daya Hutan (Puslitbang-SDH) Perum Perhutani Cepu, tanaman
jati dibudidayakan dengan cara vegetatif. Perbanyakan tersebut diantarannya
dilakukan dengan cara; stek pucuk, grafting dan kultur jaringan. Perbanyakan
dengan kultur jaringan ini memungkinkan tanaman mempunyai sifat genetik dan
epigenetik yang sama dengan induknya, sehingga mampu mencukupi kebutuhan bibit
secara besar dalam skala waktu yang tidak terlalu lama.
I.2.
Maksud dan Tujuan
Ada pun maksud dan
tujuan dari pelaksanaan praktek kerja lapangan di pusat penelitian dan
pengembangan sumber daya hutan (Puslitbang-SDH) Perum Perhutani Cepu adalah
sebagai berikut :
1)
Untuk mengetahui proses dan prosedur
dalam kultur jaringan tanaman jati.
2)
Untuk mengetahui perlakuan apa saja yang
diberikan dalam kultur jaringan tanaman jati.
3)
Untuk mengetahui kendala keberhasilan
dan kegagalan dari kegiatan kultur jaringan tanaman jati.
I.3.
Kegunaan Laporan
Ada pun manfaat dari
laporan kerja lapangan yang dilaksanakan di pusat penelitian dan pengembangan
sumber daya hutan (Puslitbang-SDH) Perum Perhutani Cepu adalah sebagai berikut
:
1)
Untuk mendokumentasikan hasil dari
kegiatan praktek kerja lapang yang telah dilaksanakan.
2)
Sebagai bahan referensi bagi mahasiswa,
khususnya mahasiswa kehutanan dan masyarakat yang mendalami tentang perbanyakan
tanaman secara vegetatif dengan metode kultur jaringan.
I.4.
Lokasi dan Waktu PKL
LOKASI
:
Di Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Hutan (Puslitbang-SDH), Perum
Perhutani di Desa Batokan, Kecamatan Kasiman, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
WAKTU
:
Kegiatan praktek kerja lapang ini dilaksanakan pada tanggal 26 Januari sampai
20 Februari 2011.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.I
Tentang Jati (Tectona grandis Linn.
f)
2.1.1.
Penyebaran Jati
Menurut Chintya (2006
dalam Zulharman 2009), Jati (Tectona
grandis Linn.f.) merupakan tanaman yang termasuk ke dalam famili
verbenaceae, dengan nama lokal jati (Indonesia); Sagun (India); Lyiu (Burma);
Mai sak (Thailand); Teak (Inggris); Teck (Prancis); Teca (Spanyol); Java teak
(Jerman).
Jati merupakan tanaman
berkayu keras yang tumbuh di daerah tropis. Berasal dari bagian selatan hingga
tenggara benua asia, dan biasanya dijumpai sebagai bagian dari vegetasi hutan
semusim. Jati merupakan jenis pohon besar dengan ketinggian bisa mencapai 30-40
m. Umur dari tanaman ini bisa ditaksir dengan melihat lingkaran luar/dalam
(pada batang pohon), yang mana lingkaran ini terbentuk setiap tahun (Anonymous,
2011).
2.I.2.
Klasifikasi Tanaman Jati
Berdasarkan klasifikasi
ilmiahnya, tanaman jati memiliki penggolongan sebagai berikut :
Kerajaan : Plantea
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Ordo :
Lamiales
Famili :
Verbenaceae
Genus :
Tectona
Spesies :
Tectona grandis Linn. f. (Sumarna,
2004).
2.I.3.
Habitat jati (Tectona grandis l.f.)
Tanaman jati tumbuh
dengan baik di hutan tropis, dan tidak dapat berkembang (tumbuh) di hutan hujan
(rainforest). Bila musim kemarau/kering tiba, tanaman jati akan menggugurkan
daun-daunnya untuk mengurangi penguapan air. Jati dapat tumbuh di daerah dengan curah
hujan 1500–2000
mm/tahun dan suhu 27–36 °C baik di dataran rendah
maupun dataran tinggi. Tempat yang paling baik untuk pertumbuhan jati adalah
tanah dengan pH 4.5–7 dan tidak dibanjiri dengan air. Jati
memiliki daun berbentuk elips yang lebar dan dapat mencapai 30–60 cm saat
dewasa (Anonymous, 2011).
2.2.
Pengertian Kultur Jaringan
Menurut Nugroho dan Sugito
(2005 dalam Prakoeswa, Ribkahwati dan Suryaningsih, 2009), menyatakan bahwa
kultur jaringan dalam bahasa inggris disebut tissue culture. Tissue
atau jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama,
sedangkan culture atau kultur adalah
budidaya. Kultur jaringan berarti membudidayakan suatu jaringan tanaman menjadi
tanaman kecil yang mempunyai sifat sama seperti induknya.
Menurut Wattimena (1992) jenis
tanaman yang diperbanyak dengan kultur jaringan ditujukan terutama yang
menghadapi masalah seperti: daya perkecambahan bijinya rendah, tanaman-tanaman
hibrida yang tetua jantannya steril, tanaman langka dan tanaman yang selalu
diperbanyak dengan cara vegetatif.
2.3. Metode Kultur Jaringan
Menurut Suryowinoto (1996) sistem
perbanyakan klon in vitro dapat
dibagi dua, yaitu: metode padat (solid
method) dan metode cair (liquid
method).
2.3.1.
Metode Padat (Solid Method)
Metode padat merupakan campuran/emulsi 1 liter air
setelah diberi medium dasar (murashige
dan skoog, vacin dan went, nitsch, n6, linsmaier dan skoog, street, atau medium dasar lain), masih harus ditambah dengan agar
6-7,5 g per liternya, menurut kepadatan yang dikehendaki dapat ditambah jumlah
agarnya.
Metode padat dilakukan dengan
tujuan untuk mendapatkan kalus (induksi kalus), dan kemudian dengan medium
deferensiasi yang berguna untuk menumbuhkan akar serta tunas, sehingga kalus
dapat tumbuh menjadi planlet.
2.3.2.
Metode Cair (Liquid Method)
Yang dimaksud dengan metode cair atau liquid method adalah kalau di dalam in vitro ini medianya air, karena tidak
diberi agar-agar atau zat organik lain yang menjadikan medianya padat. Tujuan
khusus dari suspensi sel adalah untuk memecah kalus menjadi single cell.
2.4.
Zat Pengatur Tumbuh
Harus diingat bahwa
dalam keadaan alamiah pertumbuhan tanaman, misalnya kearah mana tanaman tumbuh
dan berkembang selain dipengaruhi oleh faktor tanah, pupuk, pencahayaan dan
irigasi (faktor luar) juga sangat dipengaruhi oleh faktor dalam terutama kondisi
hormonal.
Keberadaan hormon dan
zat pengatur tumbuh dalam kegiatan kultur jaringan adalah mutlak. Karena
kegiatan kultur jaringan umumnya menggunakan bahan tanam yang tidak lazim (sel,
jaringan atau organ) dan budidayanya adalah budidaya terkendali.
Hormon tumbuh (plant hormon) adalah zat organik yang
dihasilkan oleh tanaman, yang dalam konsentrasi rendah dapat mengatur proses
fisiologis. Zat pengatur tumbuh dalam
tanaman terdiri dari lima kelompok yaitu auksin,
gibbellerin, cytokinin, ethylene, dan inhibitor dengan ciri khas dan pengaruh
yang berlainan terhadap proses fisiologis. Dengan demikian, pertumbuhan tanaman
menjadi lebih cepat (Wudianto, 1999).
2.4.I. Auksin
Kata auksin berasal dari
bahasa yunani auxein yang berarti
meningkatkan. Salah satu peran auksin
adalah pembelahan sel, diferensiasi trachea, dominasi apikal, pembentukan akar
baru, pembentukan tunas, pembentukan buah partenokarpi. Hormon-hormon berikut ini masuk dalam golongan auksin yaitu IAA (Asam Indol Asetat) berfungsi untuk pembentukan akar adventif, NAA (Asam Naftalena Asetat) berfungsi untuk
pembentukan embrio somatik, dan IBA (Asam
Indol Butirat) berfungsi untuk pembentukan tunas adventif.
2.4.2. Sitokinin
Merupakan nama kelompok hormon tumbuh yang sangat penting sebagai
pemacu pertumbuhan dan morfogenesis dalam kultur jaringan. Salah satu peran
sitokinin dapat menstimulir terjadinya pembelahan sel, proliferasi kalus,
pembentukan tunas, mendorong ploriferasi meristem ujung/dobme, menghambat
pembentukan akar dan mendorong pembentukan klorofil pada kalus. Sitokinin yang
sering digunakan dalam kegiatan kultur jaringan adalah; kinetin (6-furfurylaminopurine), BAP/BA (6-benzylaminopurine/6-benzyladenin) dan
BAP (SD8339)(6-benzylamino)-9-(2-tetrahydropyranyl)
(-9H-purine).
2.4.3. Etilen
Merupakan satu-satunya hormon tumbuh yang bersifat gas dan akan
terbentuk pada setiap jaringan yang mengalami penuaan atau stress.
Keberadaannya berkaitan dengan jumlah auksin alami pada tanaman, ada fenomena
keseimbangan antara level auksin dan etilen. Beberapa etilen sinietik telah
mampu dibuat dan ditemukan, yang paling banyak digunakan dalam kegiatan kultur
jaringan tanaman adalah ethophon (2-CEPA atau 2-chloroethylphosphonic acid).
Gamborg dan Larue (1968, 1971 dalam Santoso dan Nursandi, 2003)
melaporkan bahwa pada kultur suspensi sel beberapa tanaman dapat memproduksi etilen sebesar 1220 n moles/hari/g berat
kering sel. Produksi terbesar pada fase pertumbuhan statisioner, baik pada
ruang bercahaya atau ruang gelap.
Etilen berpengaruh mampu menurunkan sintesis klorofil dan
kloroplas, mendorong pertumbuhan kalus, tetapi menghambat pembentukan akar dan
tunas pada tanaman wortel.
2.4.4. Gibberilin
Gibberilin (GA) merupakan salah satu zat pengatur tumbuh atau hormon yang
dihasilkan dari filtrat kultur fungus giberela fujikurosi. Pemberian giberelic acid selain menambah tinggi
tanaman juga menambah luas daun dan berat kering tanaman (Kusumo, 1990).
Gibberellic
acid mempunyai fungsi yakni, menyebabkan tanaman kerdil menjadi raksasa
dalam waktu yang relatif cukup singkat, biji dan tunas cepat tumbuh,
menyebabkan tanaman mencapai ketinggian 3 sampai 5 kali tanaman normal dan
mempersingkat waktu panen. Hal ini menunjukkan peranan gibberellic acid sangat penting bagi pertumbuhan tanaman.
Kristal gibberellic acid dapat diisolasi dari filtrat kultur cendawan.
Penelitian intensif yang dilakukan bahwa. gibberellic
acid sebenarnya campuran dari sekurang-kurangnya 6 gibberellic yang disebut GA1,
GA2, GA3, GA4, GA5 dan GA6. Pengaruh
gibberellic meliputi peningkatan
pembelahan dan pembesaran sel. Banyak tanaman (2 tahun) dengan menggunakan asam gibberellic mempunyai siklus
setahun. Hormon gibberellic terdapat
dalam organ akar, batang, tunas-tunas, bunga, bintil akar, buah dan jaringan
kalus. Gibberellic lebih efektif
terhadap tanaman (Heddy, 1986).
2.5.
Manfaat Kultur Jaringan
Menurut Wattimena dalam Mariska, (1998) menyatakan bahwa
bioteknologi tanaman merupakan suatu usaha memperbaiki sifat tanaman untuk
mempertinggi produksi dan kualitas tanaman melalui manipulasi sel dan molekul.
Manipulasi sel dan molekul dari suatu tanaman dilaksanakan melalui kultur
jaringan. Aplikasi praktis dari kultur jaringan yang sangat dirasakan
manfaatnya serta menguntungkan adalah produksi bibit yang cepat. Walaupun
demikian masih sangat banyak manfaat lainnya seperti perbaikan tanaman,
pelestarian plasma nutfah dan produksi senyawa sekunder.
Selain kegunaan dalam penyediaan
bibit unggul secara massal, penguasaan teknologi in vitro juga sangat diperlukan dalam merekayasa genetik tanaman.
Pengembangan klon unggul melalui transfer gen sangat tergantung pada kemampuan
kita untuk meregenerasi dan menggandakan tanaman hasil transformasi genetik (Tahardi,
1999).
Teknologi ini didasari oleh sifat sel yang masing-masing mampu
membentuk individu baru secara utuh yang mempunyai sifat identik dengan
induknya khususnya sel yang masih muda baik yang berasal dari organ vegetatif
misalnya akar, batang dan daun maupun organ generatif yaitu embrio atau bagian
dari bunga (Nurhaimi, 1995).
Ada pun manfaat dari kultur jaringan tanaman jati menurut Rahardja
(1989), adalah sebagai berikut :
·
Menghasilkan tanaman baru dalam
jumlah banyak dalam waktu singkat, dengan sifat dan kualitas sama dengan
tanaman induknya.
·
Dapat menciptakan varietas
baru.
·
Untuk memperbanyak tanaman
yang secara alamiah sulit tumbuh/dikembangbiakan.
·
Dapat menghasilkan tanaman
baru yang bersifat haploid (tanaman
yang sel-selnya punya jumlah benang kromosom setengah dari jumlah normal).
·
Menghasilkan tanaman baru
bebas virus/penyakit.
BAB
III
GAMBARAN
UMUM
PUSAT
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA HUTAN
(PUSLITBANG-SDH)
PERUM PERHUTANI CEPU
3.1
Letak dan Lokasi
Pusat
Penelitian dan Pengembangan sumber daya hutan (Puslitbang-SDH) Perhutani terletak di jalan Wanasari-Batokan, Kecamatan Kasiman,
Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Batas administratif Puslitbang-SDH:
-
Secara koordinat cepu terletak di titik 7°9'0"S 111°34'47"E
-
Utara
berbatasan dengan kantor Industri Pengolahan Kayu Jati (IPKJ) Cepu.
-
Selatan
berbatasan dengan persawahan rakyat Batokan.
-
Bagian
barat berbatasan dengan Pusdiklat Kehutanan Perum Perhutani.
-
Bagian
timur berbatasan dengan tanah milik Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Cepu seluas
1.449 ha.
3.2
Sejarah Perkembangan
Pusat
Penelitian
dan Pengembangan Perhutani
yang sebelumnya bernama Pusat Pengembangan Hutan, Pusat Jati
(Pusbanghut) didirikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 896/
MEN-HUT/ II / 1997 tanggal 29 September 1997,
diresmikan pada 5 Pebruari 1998 oleh Menteri Kehutanan Republik
Indonesia.
Fasilitas
yang dibangun dimaksudkan untuk menunjang kegiatan penelitian dan pengembangan
pemuliaan pohon dan uji silvikultur serta pengembangan bioteknologi. Bangunan fisik seperti laboratorium genetika molekuler,
laboratorium biologi sel, laboratorium kultur jaringan dan laboratorium
teknologi benih. Luas bangunan gedung laboratorium seluruhnya mencapai +1500
m2, di samping terdapat bangunan rumah kaca, rumah genset dan
lain-lain. Bangunan dilengkapi menara air, instalasi air dan listrik.
Dengan
diselesaikannya bangunan laboratorium penelitian dan pengembangan dengan kelengkapannya,
diharapkan mampu membantu kegiatan kajian genetika dan upaya untuk menghasilkan
bibit unggul jati yang memiliki sifat yang diinginkan.
Laboratorium
kultur jaringan berfungsi untuk melakukan regenerasi bibit/seedling secara vegetatif dan aseptik, dan saat ini telah mampu
memproduksi 300.000 bibit jati/tahun. Puslitbang-SDH dilengkapi dengan Arboretum sebagai konservasi ex situ berbagai varietas jati dengan
asosiasinya dan saat ini sudah ada koleksi 32 varietas jati yang ditanam pada
areal + 6 Ha, yang dilengkapi dengan asosiasi jati baik berupa pohon
atau tumbuhan bawah. Puslitbang-SDH juga dilengkapi dengan kebun pangkas jati dan persemaian +
10 Ha. Fungsi dari kebun pangkas untuk menghasilkan bibit dari pohon jati plus
dengan stek pucuk. Di kebun pangkas ini
sedang ditanam 160 pohon plus jati dengan teknik budidaya grafting sebagai pohon induk sumber stek pucuk. Sebelum ditanam di
lapangan bibit dari stek pucuk maupun bibit dari kultur jaringan dipelihara dan
dirawat di persemaian.
Kegiatan
pemuliaan pohon telah dimulai tahun 1980, melalui penelitian fenologi jati yang
diikuti dengan uji provenance jati dari beberapa KPH, yaitu KPH Bojonegoro,
Randu Blatung dan Blitar. Langkah-langkah pemuliaan pohon jati secara
sistematis dilakukan sejak 1981 dimulai dari pencarian pohon plus, pembangunan
bank klon, kebun benih klonal (KBK) dan uji keturunan.
3.3
Sumber Daya Manusia
Menurut
data kemajuan pegawai (DPK) sampai dengan Juli 2008, diperoleh data bahwa Puslitbang-SDH didukung oleh 115
karyawan yang terdiri dari PNS pusat = 21 orang, pegawai perusahaan = 60 orang,
calon pegawai perusahaan = 4 orang, pegawai haarian = 12 orang dan pegawai
kontrak = 18 orang. Rincian pendidikan:
1. Lulusan
SD : 20 orang
2. Lulusan
SLTP : 21 orang
3. Lulusan
SMU : 47 orang
4. Lulusan
SKMA : 1 orang
5. Lulusan
D1/D2/D3 : 10 orang
6. Sarjana
non kehutanan : 6 orang
7. Sarjana
kehutanan : 4 orang
8. Strata
2 : 6 orang
3.4 Alur Kerja Puslitbang-SDH Perhutani Cepu
|
|||
Gambar 3.1 Skema alur kerja di Puslitbang-SDH
Perhutani Cepu
(Sumber : Puslitbang-SDH
Perum Perhutani Cepu)
3.5
Deskripsi Alur Kerja Puslitbang-SDH Perhutani
·
Pohon
Plus Jati
Pohon jati plus adalah
pohon yang memiliki fenotip terbaik dibandingkan dengan pohon di sekitarnya.
Pohon jati plus dapat dipilih dari hutan alam atau dari tegakan jati.
Fungsi pohon jati plus
selain dapat dimanfaatkan kayunya, juga diambil mata tunasnya untuk grafting dan sebagai bahan analisis
keragaman genetik. Biji yang berasal dari pohon jati plus selanjutnya diuji
kemurniannya.
Menurut Erni (2006), ciri-ciri/karakteristik
pohon plus adalah sebagai berikut:
a)
Tinggi:
Pohon plus harus memiliki tinggi minimal sama dengan rata-rata tinggi pohon
pembanding.
b)
Bentuk
batang: Pohon induk harus lurus paling tidak 1/3 dari tinggi pohon dari bawah
serta tanpa puntiran.
c)
Diameter:
Diukur pada 1,30 cm dari permukaan tanah, pohon plus harus memiliki diameter
pohon minimal 10% lebih besar dibanding diameter pohon pembanding.
d)
Batang
bebas cabang: Pohon plus harus memiliki tinggi bebas cabang lebih dari 25% dari
tinggi.
e)
Tiggi
ke cabang besar pertama: Tinggi dari cabang besar pertama paling tidak 50% dari
tinggi pohon plus. Cabang besar adalah cabang yang permanen dan biasanya
berdiameter lebih dari 3 cm.
f)
Permukaan
batang halus: Permukaan batang harus halus, tanpa knob (tonjolan) atau bekas
cabang yang membesar.
g)
Keselindrisan
batang: Batang harus silindris dan persentase taper/kemiringan yang terbentuk
tidak terlalu tinggi.
h)
Cacat
batang yang lain: Batang tidak boleh menunjukkan tanda-tanda pecah, serangan
hama dan penyakit.
·
Laboratorium
Biologi Genetik Molekuler
Laboratorium ini adalah
sarana untuk mengetahui sifat genetik pohon jati plus. Setelah diketahui sifat
genetiknya kemudian pohon jati plus diperbanyak dengan teknik kultur jaringan.
·
Laboratorium
Biologi Seluler
Laboratorium ini adalah sarana untuk melakukan
penelitian dan pengembangan teknik dan metode perbanyakan vegetatif terhadap
pohon jati plus dan asosiasinya. Hasil dari penelitian dan pengembangan di
laboratorium diteruskan ke laboratorium kultur jaringan untuk dikembangkan
lebih lanjut.
·
Laboratorium
Kultur Jaringan
Laboratorium ini adalah
sarana untuk melakukan perbanyakan bibit jati asal pohon jati plus melalui
metode vegetatif dengan teknik kultur jaringan. Hasil dari kultur jaringan akan
diteruskan ke persemaian untuk mendapatkan perlakuan pemeliharaan yang
intensif.
·
Laboratorium
Teknologi Benih
Laboratorium ini adalah sarana untuk pengujian benih dengan melakukan
tahapan sortasi, ekstraksi, pengujian dan sertifikasi benih serta distribusi
benih.
·
Kebun
Pangkas
Kebun pangkas adalah
areal tanaman hasil perbanyakan vegetatif pohon jati plus dari teknik grafting dan dimanfaatkan sebagai sumber
uji bibit dengan teknik stek pucuk.
·
Persemaian
Lokasi persemaian terdiri atas shading area dan open area
yang digunakan untuk menyemaikan bibit asal laboratorium kultur jaringan dan
bibit jati dari kebun benih klonal dan selanjutnya diangkut ke lapangan tujuan.
·
Sarana-sarana lain
- Gedung Perkantoran
Gedung
ini merupakan sarana untuk memperlancar urusan administrasi.
- Gedung Pusat Informasi
Gedung
ini adalah sarana yang direncanakan untuk melakukan net working dan merangkum semua informasi mengenai
penelitian-penelitian dan pengembangan hutan jati dan asosiasinya.
- Perumahan Dinas
Perumahan
dinas diperuntukkan bagi karyawan yang mempunyai jabatan kepala sub seksi ke
atas.
- Arboretum
Arboretum
adalah lokasi kebun benih koleksi dan konservasi jenis-jenis jati baik lokal
maupun non lokal.
- Mobil Dinas
Untuk
kelancaran perjalanan, dilengkapi dengan 6 (enam) buah mobil dan 2 (dua) sepeda
motor.
- Sarana Lain
Sarana
lain yang ada, seperti sarana olah raga bagi keperluan para karyawan antara
lain ruang makan, lapangan tenis, lapangan bulu tangkis dan sarana ibadah
(Mushola).
3.5 Struktur Organisasi
Puslitbang
merupakan salah satu unit kerja dari Perum Perhutani yang berkedudukan di Cepu.
Puslitbang dipimpin oleh seorang Kepala Puslitbang yang bertanggungjawab kepada
Direksi Perum Perhutani (Cq. Kepala Divisi Perencanaan dan Pengembangan).
Direksi berwenang dalam menyebarkan visi dan misi Puslitbang yang kegiatan garis programnya adalah pemuliaan pohon dan
uji silvikultur serta bioteknologi yang bertujuan untuk memproduksi bibit
unggul.
Dalam menjalankan tugas-tugas pokoknya, kepala Puslitbang
dibantu oleh:
1.
Kepala
Bidang Pemuliaan Pohon dan Uji Silvikultur
Dalam
menjalankan tugasnya kepala bidang pemuliaan pohon dan uji silvikultur dibantu
oleh :
a. Kepala
sub bidang kebun benih dan persemaian
b.
Kepala
sub bidang laboratorium teknologi benih
2.
Kepala Bidang Bioteknologi
Dalam menjalankan
tugasnya dibantu oleh :
a. Kepala
sub bidang kultur jaringan
Membantu
kepala bidang bioteknologi dalam menyusun rencana kerja, mengkordinir kegiatan
di laboratorium kultur jaringan dan teknologi yang digunakan dalam proses
kultur jaringan.
b. Kepala
sub seksi persiapan alat dan media; membantu kepala sub kultur jaringan dalam
menyiapkan media untuk kultur jaringan.
3.
Peneliti
Membantu
kepala Puslitbang-SDH dalam mengadakan penelitian, pengembangan dan
menganalisis informasi yang diperoleh dalam pelaksanaan kegiatan penelitian dan
pengembangan. Dalam menjalankan tugasnya, peneliti dibantu oleh staff pelaksana
kegiatan penelitian.
4.
Kepala Tata Usaha
Merupakan
supporting process dari core process Puslitbang-SDH. Dalam hal
ini tata usaha sebagai unsur pendukung akan sangat menentukan kelancaran tugas
pokok Puslitbang-SDH.
Dalam menjalankan
tugasnya, kepala tata usaha dibantu oleh :
a.
Kepala
Sub Seksi Personalia; Memperlancar urusan aministrasi.
b.
Kepala
Sub Seksi Keuangan; membantu kepala tata usaha di bidang keuangan.
c. Kepala
Sub Seksi Rumah Tangga
Membantu
kepala tata usaha di bidang pelayanan rumah
tangga yang meliputi pemeliharaan bangunan dan instalasi.
d.
Kepala
Sub Seksi Perpustakaan, Dokumentasi dan Publikasi
Membantu kepala
tata usaha mengembangkan perpustakaan dan melakukan dokumentasi serta publikasi
hasil penelitian dan pengembangangan Puslitbang-SDH.
Gambar 3.2 Struktur Organisasi di
Puslitbang-SDH Perhutani Cepu
(Sumber : Puslitbang-SDH Perum
Perhutani Cepu)
3.6. Kepegawaian
3.6.1. Sistem Kerja
Di Puslitbang-SDH diberlakukan sistem 5 hari kerja, yaitu :
Hari Senin sampai Jum’at, kecuali karyawan di lapangan.
1.
Karyawan Kantor
- Hari
Senin sampai Kamis : Pukul 07.00 – 15.00 WIB, istirahat pukul 12.00 – 13.00 WIB
-
Hari
Jum’at :
Pukul 07.00 – 16.00 WIB, istirahat pukul 11.00 - 13.00 WIB.
2.
Karyawan Lapangan
Masuk kerja tiap
hari (Senin – Minggu) pukul 07.00 – 16.00, istirahat pukul 12.00 – 13.00
WIB.
Hari Jum’at pukul 07.00 – 16.00, istirahat pukul 11.00 –
13.00 WIB.
3.6.2.
Status Karyawan
1.
Karyawan Kontrak
Karyawan kontrak
adalah karyawan yang bekerja berdasarkan kontrak. Masa
kerja karyawan kontrak berdasarkan perjanjian yang telah disetujui.
2.
Karyawan Tetap
Kartawan tetap adalah karyawan yang bekerja
berdasarkan Surat Keputusan. Karyawan ini mendapat tunjangan serta memiliki
penggolongan dalam menerima upah. Kenaikan tingkat berdasarkan prestasi dalam
jangka waktu tertentu.
3.
Karyawan Musiman
Karyawan musiman ini bekerja jika ada pekerjaan dan
diliburkan sementara jika tidak ada pekerjaan. Karyawan jenis ini tidak
mendapat tunjangan dan pembayaran tiap 15 hari.
BAB
IV
HASIL
KEGIATAN
4.I
Tahap Kegiatan Pembuatan Kultur Jaringan
Kegiatan pembuatan
kultur jaringan yang dilakukan di Puslitbang SDH adalah sebagai berikut :
4.1.1
Tahap Persiapan
a. Pembuatan Media
Media
yang digunakan adalah media padat Murashige
and Skog (MS) sebagai media inokulasi awal atau pembuatan kultur.
Media ini mengandung semua komponen kimia
yang dibutuhkan oleh tanaman dan dipadatkan dengan menambah zat pemadat. Zat pemadat yang
digunakan adalah agar-agar bubuk (powder)
yang biasa digunakan sebagai bahan makanan. Agar –agar disini fungsinya adalah
sebagai pemadat media, gula sebagai sumber karbohidrat, serbuk arang untuk
mengurangi pencoklatan pada eksplan, ZPT untuk mempercepat pertumbuhan tunas
kultur jaringan, serta beberapa bahan kimia yang ditujukan sebagai sumber nutrisi makro dan mikro. Ada pun
bahan – bahan kimia tersebut adalah sebagai berikut :
Makronutrient
|
Mikronutrient
|
NH4NO3
KNO3
CaCl2.2H2O
MgSO4.7H2O
KH2PO4
|
KI
H3BO3
MnSO4.4H2O
ZnSO4.7H2O
Na2MoO4.2H2O
CuSO4.5H2O
CoCl2.6H2O
Na2EDTA.2H2O
FeSO4.7H2O
|
|
|
Terlebih
dahulu dibuat larutan stok sesuai dengan kebutuhan produksi kemudian dibagi ke
dalam botol-botol media dengan menggunakan dispenser dengan takaran 20-30 ml/botol.
Untuk media inokulasi awal, media ditambah dengan arang aktif.
b. Sterilisasi Alat dan Media
Alat-alat
yang akan digunakan untuk kultur jaringan dicuci bersih, kemudian dikeringkan
selama beberapa menit, lalu dibungkus kertas bersih seperti kertas folio atau
A4, kemudian disterilisasi dalam autoclaft
pada suhu 1210C tekanan 15 Atm selama 20-30 menit.
Media
yang akan digunakan untuk kultur jaringan juga harus disterilisasi terlebih
dahulu, agar tidak terjadi kontaminasi pada media. Tahapan- tahapan sterilisasi media adalah sebagai
berikut:
1.
Mengisi
autoclaft dengan aquadest sebanyak 5 liter.
2.
Memasukkan
media yang sudah siap untuk disterilisasi.
3.
Menutup
sampai rapat autoclaft.
4.
Membuka
katup pada autoclaft.
5.
Menghubungkan
autoclaft dengan sumber listrik.
6.
Memasang
timer sesuai kebutuhan.
7.
Menutup
katup autoclaft apabila sudah
mengeluarkan uap + 1 menit.
8.
Mengamati
terus selama proses berjalan.
9.
Memperhatikan
tekanan tidak boleh lewat tanda strip.
10.
Menunggu suhu naik hingga 1220C.
11.
Setelah
timer berbunyi jangan langsung
dimatikan, amati apakah suhu sudah tercapai.
12.
Memutuskan
aliran listrik dengan autoclaft.
13.
Menunggu
2-3 menit.
14.
Membuka
katup secara bertahap dan perlahan.
15.
Membuka
tutup autoklaft pelan-pelan.
16.
Untuk
mengangkat media, tunggu sampai uap habis.
c.
Langkah-langkah
Persiapan Penanaman
1.
Menyalakan
Laminair Air Flow Cabinet (LAFC).
2.
Mensterilisasikan
tangan dan peralatan dengan alkohol 70%.
3.
Menyiapkan
alat dan bahan.
4.
Menunggu
0,5-1 jam (kecuali pada pekerjaan inokulasi awal).
5.
Memastikan
alat dan bahan sudah lengkap.
6.
Memperhatikan
hembusan angin pada lampu spirtus. Jika hembusan terlalu kencang, maka kekuatan
angin dikurangi.
4.1.2
Tahap Pembuatan Kultur Jaringan (Inokulasi awal)
a)
Pemilihan
Eksplan adalah
jaringan/organ yang digunakan dalam kultur jaringan. Eksplan yang digunakan
adalah ujung pucuk-pucuk apikal (panjang ± 20 mm) saja, teknik ini disebut
sebagai shoot-tip culture, namun bila
eksplan yang digunakan adalah ujung pucuk apikal beserta bagian tunas lain
dibawahnya disebut sebagai shoot culture.
Eksplan diambil dari
pohon jati plus (PJP) yang secara fisiologi berumur muda pada bagian
pucuk/tunas lateral. Bagian ini mampu tumbuh terus dan tetap muda dalam kultur in vitro, karena jaringan selnya masih
aktif membelah (jaringan meristem).
Besar kecilnya eksplan
yang digunakan mempengaruhi keberhasilan kultur pucuk. Semakin kecil eksplan,
semakin kecil kemungkinannya untuk terkontaminasi oleh mikroorganisme namun
semakin kecil juga kemampuannya untuk beregenerasi dan memperbanyak diri.
Sebaliknya, semakin besar eksplan yang digunakan, maka semakin besar
kemampuannya untuk beradaptasi dalam kondisi invitro, namun makin besar juga
kemungkinannya untuk terkontaminasi, makin banyak kebutuhannya akan media dan
makin besar wadah/botol kultur yang diperlukan.
Eksplan diambil pada
awal musim kemarau sebelum jati menggugurkan daunnya. Pengambilan dilakukan antara bulan Juli sampai Agustus,
atau pada awal musim kemarau sebelum jati menggugurkan daunnya. Karena pada
masa itulah pucuk tanaman jati mengalami dormansi sehingga saat dilakukan
inokulasi, eksplan tidak mudah layu atau stress. Selain itu mudah bagi eksplan
untuk beradaptasi dan cepat dalam pertumbuhannya.
b)
Penanaman
eksplan
Penanaman
eksplan dilakukan di dalam laminair air
flow cabinet (LAFC) dengan kondisi aseptik dan steril. Sebelum kita
bekerja, kita harus mengenakan jas laboraturium agar jamur dan bakteri yang ada
diluar tidak ikut masuk mengontaminasi eksplan dan media, kemudian tangan
terlebih dahulu disemprot atau pun dibasuh dengan alkohol 70% agar tangan
benar-benar bersih dan steril. Selain itu, pekerja harus menggunakan masker
untuk mencegah terjadinya kontaminasi.
Eksplan
yang akan ditanam dipotong-potong menggunakan scalpel blade di dalam cawan petri. Irisan eksplan berbentuk persegi panjang dengan
mengiris bagian luar pucuk jati. Pengirisan dilakukan dengan hati-hati, jangan
sampai bagian meristem eksplan ikut terpotong. Setelah dibersihkan, eksplan
ditanam pada media Murashige and Skog (MS)
yang sudah dipersiapkan, saat penanaman harus dekat dengan bunzen agar tidak
ada bakteri dan jamur yang ikut masuk ke dalam botol media, kemudian ditutup
dengan aluminium foil, lalu disimpan di ruang kultur.
Setelah semua pekerjaan penanaman selesai, kemudian semua alat
dibersihkan, lalu dikering anginkan atau dijemur di bawah sinar matahari.
Setelah kering alat-alat tersebut dibungkus kembali dengan kertas dan
disterilkan dengan autoklaft. Dengan cara demikian alat-alat tersebut sudah
siap digunakan kembali.
c)
Pemeliharaan
Bahan tanam (eksplan) yang
sudah ditanam di media disebut dengan planlet. Eksplan yang sudah siap disimpan
di ruang kultur atau ruang inkubator yang suhunya diatur kurang lebih 250C
dan dilengkapi dengan lampu neon. Inkubator
adalah alat untuk menginokulasi suatu media atau sampel pada temperatur
tertentu dan dalam periode tertentu. Tujuan alat ini adalah untuk menyediakan
suatu kondisi terkontrol yang pas untuk pertumbuhan mikrobia pada suatu media.
Kompunen
inkubator adalah ruang inkubasi yang ditutup oleh 2 lapis pintu, pintu besi dan
pintu kaca. Pintu besi untuk mengamankan serta mengisolasi ruang, sementara
pintu kaca dibagian dalam memudahkan kita untuk mengecek sampel. Komponen lain
adalah pelat pemanas elektrik yang suhunya dapat dikontrol, dengan jangka suhu
25- 73ºC, serta panel pengatur suhu dan pengatur lamanya waktu (timer).
Eksplan yang sudah ditanam dalam media kultur jaringan perlu dipantau
pertumbuhannya setiap hari. Setelah kurang lebih 2 minggu, tunas/nodus akan
tumbuh pada eksplan. Setelah ± 8 minggu eksplan dipindah ke media baru tanpa arang aktif. Proses ini
disebut dengan penyegaran yang dimaksudkan untuk mencegah kematian dan
memaksimalkan pertumbuhan.
4.1.3
Multiplikasi
Enam minggu setelah
penyegaran, eksplan dipotong berdasarkan nodus menjadi beberapa bagian dan
ditanam kembali ke media baru untuk inisiasi pertumbuhan eksplan baru yang
lebih banyak. Proses ini disebut sub kultur, dan bisa dilakukan berulang kali
setiap eksplan berumur 6 minggu, tetapi proses sub kultur ini tidak boleh lebih
dari 6 kali, karena itu untuk menjaga kemurnian genetiknya. Kalau dilakukan
lebih dari 6 kali, maka kemungkinan besar eksplan tersebut akan mengalami
perubahan genetik meski eksplan tersebut berasal dari indukan jati plus
perhutani. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Ach_e11 dalam blognya (2011),
bahwa dengan
membatasi jumlah sub kultur sampai maksimal 8–10 kali dapat diperoleh klon
tanaman yang true-to-type. Teknik ini
telah digunakan secara luas untuk perbanyakan tanaman termasuk tanaman
hortikultura seperti pisang, asparagus, anggrek Cymbidium, dll.
4.1.4
Induksi Akar
Dalam kegiatan ini
eksplan dibersihkan dari media in vitro
dan direndam dalam larutan hormon IBA
dengan konsentrasi 3cc per 1 liter aquades selama beberapa menit. ZPT ini
berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar. Eksplan ditanam di media pasir
pada lingkungan baru untuk memacu pertumbuhan akar dan pemanjangan tunas.
Eksplan yang ditanam pada bak perakaran disirami air dengan menggunakan hand
sprayer pagi dan sore hari sesuai dengan keadaan cuaca. Kemudian ditutup rapat
dengan kaca agar udara luar tidak dapat masuk dan sinar matahari dapat
ditangkap oleh tanaman, setelah itu baru diletakkan di ruang screen. Pengamatan
dilakukan 2 kali dalam sehari (pagi dan sore hari).
4.1.5
Aklimatisasi
Aklimatisasi merupakan kegiatan memindahkan eksplan dari bak perakaran
(induksi perakaran) ke bedeng/polybag. Pemindahan dilakukan dengan hati-hati
dan bertahap. eksplan yang sudah dipindahkan diberi sungkup atau diletakkan
pada seeding area yang diberi paranit
di atasnya dengan fungsi sebagai kanopi agar eksplan terlindungi dari sinar
matahari langsung, udara bebas, hama dan penyakit, karena bibit hasil kultur
jaringan sangat rentan terhadap serangan hama dan penyakit serta udara bebas.
Setelah bibit mampu untuk beradaptasi dengan lingkungan barunya, maka sungkup
dibuka secara bertahap sesuai dengan umur dan kondisi bibit, sampai sungkup
dibuka secara total yang berarti bahwa bibit tersebut sudah dapat beradaptasi
dengan alam luar/alam bebas. Biasanya setelah bibit berumur 1,5 bulan sudah
dapat dipindahkan pada open area.
Aklimatisasi ini bertujuan
untuk menyiapkan eksplan beradaptasi dari lingkungan tumbuh yang serba
terkendali ke lingkungan tumbuh yang sebenarnya. Jika tidak dilakukan proses
aklimatisasi, maka tanaman akan mengalami stres yang menyebabkan kematian
tanaman.
4.1.6
Persentase Eksplan Hidup
Eksplan
dikatakan hidup apabila keadaannya masih tampak segar, tidak busuk dan ada
tanda-tanda akan hidup. Pengamatan dilakukan 1 minggu sekali setelah penanaman.
Dihitung dengan rumus:
Tabel
Eksplan Tanaman Kultur Jaringan di Puslitbang SDH Cepu
Jumlah
eksplan yang di tanam
|
Jumlah
eksplan hidup (%)
|
Jumlah
eksplan mati
(%)
|
1000
eksplan
|
700
eksplan (70%)
|
300
(30%)
|
Berdasarkan data
yang diperoleh, dalam sehari Puslitbanghut SDH Cepu mampu memproduksi eksplan
tanaman sebanyak 1000 eksplan perhari. Dengan tingkat keberhasilan tumbuh yang
mencapai 70% dan yang gagal mencapai
30%. Banyaknya eksplan yang gagal tumbuh dipengaruhi oleh adanya kontaminasi
baik dilakukan oleh jamur maupun bakteri, karena pada saat pengambilan eksplan
kemungkinan besar eksplan belum dicuci, sehingga tingkat kesterilannya kurang.
Berhasilnya
kegiatan kultur jaringan sangat ditentukan oleh kecekatan kita dalam melakukan
kultur jaringan itu sendiri, seperti memperhatikan sterilnya peralatan kultur,
cepatnya kita memasukkan eksplan ke dalam media botol, penutupan mulut botol
yang rapat dan kondisi lingkungan dalam ruang kultur jaringan yang stabil, sedangkan
gagalnya kegiatan kultur jaringan kebanyakan disebabkan oleh terjadinya
kontaminasi oleh jamur maupun bakteri. Sebagian besar eksplan diserang oleh
bakteri, dengan ciri-ciri terdapat bercak berlendir berwarna putih dan
berlendir pada eksplan maupun pada media. Bercak ini semakin melebar dan
membuat koloni-koloni pada bagian-bagian dari eksplan dan media. Sedangkan pada
eksplan yang terkontaminasi oleh bakteri terdapat hyfa berwarna putih yang hitam. Seperti bakteri, jamur ini pun
terdapat pada eksplan dan mulai menyebar ke media. Kontaminasi ini bisa terjadi
karena beberapa faktor diantaranya adalah kurang sempurnanya proses sterilisasi
baik ruangan, peralatan, eksplan, maupun praktikan (aliran udara yang berasal
dari pernafasan dan pembicaraan, debu atau partikel yang terhambur dari tubuh
praktikan atau bahan steril yang tersentuh oleh praktikan). Oleh sebab itu,
sebelum melakukan kegiatan kultur jaringan para praktikan harus memahami
prosedur dan aturan dalam kultur jaringan.
Masalah-masalah
yang juga sering muncul dalam kultur jaringan adalah pencoklatan. Pencoklatan adalah
suatu karakter munculnya coklat atau warna hitam yang sering menghambat
pertumbuhan eksplan. Pencoklatan ini dapat terjadi akibat kurangnya perendaman
eksplan oleh larutan pemutih atau pembersih yang dapat mengurangi terjadinya browning
atau dapat juga disebabkan oleh terlalu lamanya kontak eksplan dengan udara
luar sebelum eksplan ditanam.
Vitrifikasi adalah
efek yang ditimbulkan oleh adanya kegiatan sub
kultur yang dilakukan secara terus menerus. Gejala ini ditandai dengan
munculnya pertumbuhan yang tidak normal, Seperti; Variabilitas genetic yang terjadi karena lingkungan mikro yang mencakup lingkungan dalam inkubator, dimana suhu ruangan inkubator sangat
menentukan optimasi pertumbuhan eksplan,
suhu yang terlalu rendah atau tinggi dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan pada eksplan.
BAB
V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Dari
hasil praktikum kerja lapangan yang telah dilaksanakan dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
o
Kultur jaringan adalah perkembangbiakan
tanaman secara vegetatif dalam kondisi yang serba terkendali (in vitro).
o
Manfaat utama dalam kultur jaringan
adalah untuk memperoleh tanaman baru dalam jangka waktu yang relatif singkat,
bebas hama penyakit serta mempunyai sifat fisiologi dan morfologi yang sama
persis dengan tanaman induknya.
o
Kelemahan kultur jaringan adalah
pengadaan alat dan bahan serta ruang khusus, sehingga membutuhkan biaya yang
relatif lebih besar dibandingkan dengan teknik perbanyakan lainnya.
5.2
Saran
o
Dalam proses kultur jaringan perlu
memperhatikan kesterilisasian alat dan bahan, karena alat dan bahan yang tidak
cukup steril dapat menyebabkan planlet terkontaminasi baik oleh jamur maupun
bakteri.
o
Sebaiknya Puslitbang-SDH Cepu melakukan
uji coba perbanyakan bagian pohon jati yang lain seperti daun untuk mengetahui
apakah bagian ini layak diterapkan pada proses kultur jaringan selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous, 2011. Jati (on line).
Erni, 2006. Pengantar Pemuliaan Pohon Hutan. Universitas Muhammadiyah Malang. Malang.
Prakoeswa,
S.A., Ribkahwati dan Suryaningsih, D.R, 2009. Teknik Kultur Jaringan Tanaman Implementasi Beserta Aplikasi, Dan Hasil
Penelitian. CV Dian Prima Lestari. Surabaya.
Rahardja,
P.C, 1989. Kultur Jaringan, Teknik
Perbanyakan Tanaman Secara Modern. PT Penebar Swadaya. Jakarta.
Sumarna,
2004. Budi Daya Jati. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Suryowinoto,
M., 1996. Pemuliaan Tanaman Secara In
Vitro. Kanisius. Yogyakarta.
Wattimena,
G.A, 1992. Bioteknologi Tanaman. IPB.
Bogor.
Wudianto,
R., 1999. Dasar-Dasar Pengetahuan Tentang
Zat Pengatur Tumbuh. Angkasa. Bandung.
Zakaria,
F. 2007. Perbanyakan Bibit Jati (Tectona Grandis)
Kultur Jaringan Di Pusat Pengembangan Sumber Daya Hutan. PKL tidak
diterbitkan. Malang: Program Strata 1 UMM.
Zulharman,
2009. Teknik Pembuatan Dan Pemeliharaan
Kebun Pangkas Jati (Tectona grandis L.F.) di BKPH klabang KPH Bondowoso. PKL tidak diterbitkan. Malang: Program
Strata 1 UMM.
Langganan:
Postingan (Atom)